Mengatasi Badan Pegal-Pegal Dengan Totok Bekam


Tototk bekam ata si badan pegal dan capek
Bekas bekam tanggal 08012020. Biasanya akan hilang dalam waktu 10 hari.

Mencoba mengatasi badan yang mengalami pegal-pegal dengan terapi totok dan bekam, ternyata memberikan sensasi sedikit berbeda pada tubuh, dibandingkan dengan pijat.

Terapi totok badan dan bekam basah ini mulai saya jalani sekitar Agustus 2019 lalu. Saya melakukannya hanya ketika pijat kurang mempan mengembalikan kebugaran tubuh 😳 .

Akan tetapi, hingga Januari 2020 ini saya sudah empat kali melakukan totok bekam. Ada yang sekali sebulan, ada yang sekali dua bulan. Hmm,,, manfaatnya lumayan membuat tubuh terasa enteng.

Sudah Familiar dengan Bekam

Sebenarnya, setelah memposting tulisan tentang tumbuh jerawat bisul di punggung pada Oktober 2018 lalu, saya sudah berkeinginan untuk mencoba berbekam lagi.

Saat itu ada salah satu kenalan yang mengomentari tulisan tersebut, bahwa bisa jadi salah satu penyebab jerawat bisul itu karena banyak darah kotor yang menumpuk di tubuh. Kenapa tidak mencoba melakukan terapi bekam.

Ia juga sih.
Tapi saat itu saya belum menemukan tempat terapi yang membuat saya yakin untuk melakukannya lagi.

Bekam bukanlah proses asing di telinga saya, sebab pada tahun 2011 lalu saya akrab dengan terapi alternatif ini. Saat itu terapi bekam untuk mengurangi efek penyakit parkinson yang diderita almarhum bapak.

Bahkan, saya juga sempat ikutan mencoba bekam sebanyak dua kali dalam dua bulan. Akan tetapi, karena saat itu saya merasa masih berusia muda 😳 , saya lebih memilih untuk fokus pada terapi bekam untuk almarhum bapak.

Baca juga: Bekam untuk Parkinson.

Saya tidak terpikir untuk mencoba lagi di kemudian hari, untuk waktu yang lumayan lama. Alasanya, saya masih keder dengan darah yang sengaja dikeluarkan di tempat orang-orang yang datang silih berganti untuk melakukan hal yang sama. Sementara itu keluhan saya hanyalah keluhan klasik.

Kalau menurut teman hidup, keluhan pada badan saya itu hanya karena saya kurang semeleh menjalani hari.
Iya juga sih.

Pertama Bekam, Didiagnosa Punya Calon Penyakit Alzheimer Berdasarkan Iridologi Mata

Pada 2011 silam itu, tempat bekam yang saya datangi ada di Bekasi. Rata-rata yang datang berobat itu dengan keluhan penyakit. Kecuali saya, yang daftar hanya karena penasaran.

Semua calon pasien bekam harus dicek iris mata melalui sebuah alat.
Terapis kemudian melihat hasil pemindaian iris mata itu dengan ilmu iridologi (ilmu untuk mengetahui kondisi organ tubuh pasien melalui perubahan bentuk, warna, dan simbol melalui iris mata).

Hasil pembacaan iris mata saya menurut terapis kala itu, saya terindikasi nantinya bakal menderita penyakit alzheimer (penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan prilaku secara bertahap. Penyakit yang umumnya menyerang orang berusia lanjut).

Mata saya mengerjap-ngerjap ingin tahu lebih lanjut mendengar penjelasan si terapis.
Bagaimana tubuh saya bisa menyimpan calon penyakit tersebut. Apakah dari genetik?

Kala itu, almarhum Bapak yang sudah berusia sepuh, hanya fisiknya yang sakit, kemampuan berpikir, berbicara, serta daya ingatnya masih sangat tajam.

Ibu yang juga sudah masuk usia lanjut, Alhmadulillah juga sehat, hingga saat ini. Hanya nenek dari pihak ibu memang menderita pikun di usia tua. Tapi menurut cerita ibunda, pikun yang dialami nenek ketika usia sepuh itu ada penyebabnya, karena kehilangan orang-orang terdekat dalam rentang waktu berdekatan. Mungkin alam bawah sadar beliau sempat menolak untuk mengingat perasaan kehilangan tersebut.

Ketika mau di bekam pertama kali itu, kondisi badan saya sangat-sangat sehat dan tentu saja penampakannya juga masih sangat bugar 😳 .

Terapis perlahan menjelaskan bahwa diagnosa penyakit dari iris mata itu bisa saja salah.
Saya diminta untuk tidak memikirkannya.
Cukup jalani hidup sehat, berolah raga, dan pasrah. Jangan ngoyo pada sesuatu yang diluar batas kemampuan.

Saya tersenyum tanda sepakat, dan sedikit bercanda, “memang ada beberapa bagian dari masa lalu yang tak ingin saya ingat, tapi malah teringat terus. Sebaliknya, ada hal yang sangat ingin saya kenang, malah lupa 😳 ”.

Terapisnya tersenyum.

Hidup pada saat ini jauh lebih penting, daripada memikirkan suatu indikasi yang masih diragukan. Jika diberi berkah usia panjang, mengalami penurunan fungsi fisik, itu sebuah hal yang alami. Namanya juga hidup.

Badan Pegal-Pegal, Ingat Lagi Terapi Bekam!

Pada bulan Agustus 2019 lalu, kondisi badan kurang fit, ada aja ga enaknya, padahal udah dipijat. Kepikiranlah untuk coba bekam lagi.

Mulailah saya mencari informasi tempat bekam yang ada di sekitar tempat tinggal.
Kebetulan banyak ibu-ibu tetangga yang sudah sering melakukan terapi bekam ini hanya untuk membugarkan kembali kondisi badan.

Ada beberapa rekomendasi yang diberikan.
Saya memilih mendatangi salah satu tempat.

Ternyata terapi bekam saat ini banyak ragamnya.
Ada terapi bekam listrik, ada totok bekam, ada bekam biasa, dan banyak sebutan lainnya.

Saya awalnya memilih bekam biasa saja.
Dalam asumsi saya, bekam biasa yang ditawarkan ini sama dengan bekam yang beberapa tahun lalu pernah saya coba, badan dipijat dulu agar rileks sebelum dibekam.

Ternyata bekam biasa yang dimaksud, benar-benar hanya bekam, tanpa dipijat dulu. Untung mba terapisnya menjelaskan dulu.
Akhirnya, saya milih yang totok badan (lebih tepatnya totok punggung) dulu sebelum bekam.

Proses Totok Bekam

Saya kalau mendengar kata totok ini, kepalanya auto ingat film kungfu. Jika kena jurus totok pada titik saraf, maka yang kena langsung kaku atau pingsan. Kan berabe kalau salah totok.

Ternyata totok tubuh dalam terapi bekam ini ditujukan hanya untuk merilekkan badan. Caranya dengan memberikan tekanan ujung jari pada titik-titik akupuntur sesuai dengan keluhan.

Keluhan saya badan pegal-pegal, perut agak terasa begah, ujung jari agak kurang nyaman karena kelamaan megang ponsel dalam satu waktu yang lama :mrgreen: .

Ketika totok punggung, terapisnya mengatakan bahwa tubuh saya memang ‘banyak anginnya’. Hal ini terlihat dari titik bekam untuk area paru-paru dan juga lambung yang jauh lebih memerah.

Sebenarnya, setelah totok tubuh ini, badan yang awalnya terasa berat dan pegal-pegal, sudah terasa jauh lebih enteng.

Mungkin lain kali saya justru akan lebih akrab dengan terapi totok tubuh ini saja 😳 .

Selesai proses totok tubuh, dilanjutkan dengan bekam.

Cawan bekam ditempelkan pada kulit punggung di bagian tulang belikat bahu, kemudian ditarik ke bagian bawah hingga melewati pinggang.
Proses ini dilakukan pada kedua bagian sisi punggung.

Setelah itu barulah cawan-cawan bekam ditempelkan dan dikencangkan pada titik-titik tubuh yang sesuai dengan keluhan sebelumnya. Pada proses ini, kulit yang divakum itu akan terangkat dan memerah.

Setelah semua cawan bekam terpasang pada titik-titik yang diinginkan, baru dilanjutkan dengan penusukan tipis pada kulit. Sebelumnya, kulit harus diolesi dengan antiseptik dulu. Prosesnya dimulai dari cawan bekam pertama yang ditempelkan. Setelah titik luka yang diperlukan terasa cukup, cawan bekam dikencangkan kembali. Maka darah akan keluar dari titik luka itu.

Karena keluhan saya badan seperti masuk angin, juga terlihat pada cawan-cawan bekam yang jadi seperti berkabut.

Jika yang tidak masuk angin, cawan bekam akan tampak bening saja. Kepekatan darah bekam juga berbeda-beda, tergantung ada tidaknya kolesterol, asam urat dsbnya.

Saya juga dibekam pada bagian tangan, dan punggung tangan antara jempol dan jari telunjuk, serta daerah leher belakang.

Jika dirasa cukup, darah bekam kemudian dibersihkan.
Area bekam yang kemerahan diolesi dengan semacam minyak yang beraroma menenangkan.

Proses totok bekam pun selesai, memakan waktu lebih kurang sekitar 60 menit, tergantung keluhan.

Tips Sebelum Melakukan Bekam:

  • Jangan lupa sarapan ringan dan minum 2-3 jam sebelum bekam.
  • Sebelum melakukan bekam sebaiknya mandi dan juga cuci rambut yang bersih. Sehingga setelah bekam ga harus mandi lagi. Sebab bagian merah yang dibekam itu jika terkena air agak terasa perih. Sebaiknya tunggu beberapa jam dulu kalau mau mandi. Kalau saya memilih mandi keesokan harinya 😳 .
  • Jika didiagnosa penyakit tertentu secara medis, sebaiknya konsultasi dengan dokter yang menangani terlebih dahulu jika mau memilih melakukan terapi bekam. Bekam tidak dianjurkan untuk penderita diabetes, kanker, kelainan pembekuan darah, ataupun penyakit darah lainnya.
  • Cari tempat bekam yang benar-benar memperhatikan kebersihan tempat dan kesterilan alat yang digunakan.

Temans YSalma, sudah adakah yang sudah mencoba melakukan bekam? Bagaimana pengalamannya?

34 comments

  1. Adik mpo suka sekali bekam. Mba tinggal dimana? Jakarta bukan? Ini tetapi dimana? Terapis perempuan gak? Adik aku bekam datang ke rumah dan terapis Laki-laki. Kalau terapis cewek mau ikutan.

    Disukai oleh 1 orang

  2. Aku belum pernahtotok bekam, nggak berani hehe. Kalau suamiku sudah pernah beberapa kali karena diajak temannya, tapi bekam biasa. Katanya sih badan yang pegal2 rasanya jadi lebih enakan sehabis bekam.

    Suka

  3. Aku belum pernah bekam. Kalau suamiku sudah pernah beberapa kali karena diajak temannya, tapi bekam yang biasa. Badan yang pegel-pegel setelah bekam jadi lebih enakan katanya.

    Suka

    • Kalau pas kulit divakum dengan cawannya, rasanya kayak dicubit gitu mba.
      Kalau saat kulitnya dibuat luka atau tusuk tipis, rasanya kayak disuntik tapi prosesnya cepat dan dangkal.

      Suka

  4. Jujur, kadang saya ngeri liat foto-foto orang dibekam, maklum saya takut liat darah gitu.
    Tapi suami pernah sekali bekam dan menurut beliau memang lerasa banget manfaatnya.
    Badan jadi lebih enakan dan lebih merasa sehat 🙂

    Suka

  5. Saya belum pernah melakukan bekam karena masih agak takut. Tetapi, jadi ingat sama om saya. Beliau yang mengenalkan bekam ke keluarga besar

    Suka

  6. Aku masih belom berani pake metode ini mba. Soalnya masih ngeri liat darah gitu hiks. Tapi aku dah sering baca dan tau sih manfaatnya untuk nyembuhin penyakit. Emang dasar nyali masi ciut aja kali yak. Hehehehe

    Suka

  7. Aku belum pernah bekam. Makasih infonya. Selama ini cuma tau dikit2 karena teman ada yg bisa bekam tapi aku sendiri belum nyoba karena beliau laki2.

    Suka

  8. waaaaaaaaaaahh aku belum berani nyoba bekamm tapi manfaatnya ternyata byk ya kkak..

    pengen cobain,,, tak beranikan diri dlu ahhh.. dlu pernah nemenin kaka bekam soalnya ngliatnya agak ngilluu.. ahha

    Suka

  9. Wah, bekam ternyata banyak manfaatnya ya mba, cuma aku belum pernah coba nih. Paling biasanya aku cuma sekedar refleksi kalo badan mulai gak enak dan abis itu langsung rasanya segar. Jadi gak dikit-dikit minum obat. Next mau coba deh kalo ternyata banyak manfaat bekam untuk kesehatan.

    Suka

  10. Aku sempat liat beberapa teman dan saudara yang mencoba bekam dan kabarnya memang enak rasanya badan setelah terapi ini. Aku sendiri belum pernah coba

    Suka

  11. Wah, aku nih sekarang-sekarang ini badan lagi gak enak banget. kepengen deh bisa totok bekam. Tapinya aku kok ngilu ya lihat darah yang ngocor itu. Hehehe…

    Suka

  12. Mba, aku kok ngeri membayangkan waktu dibilang bakal kena alzheimer. Itu kalau aku bakalan kepikiran berminggu-minggu enggak selesai-selesai. 😦

    Belum pernah nyobain bekam mba, masih takut kalau pake dikeluarin darah gitu. Paling banter aku pernah akupunktur. Itu aja rasanya masih terngiang-ngiang sampe sekarang. Alhamdulillah sembuh dulu vertigoku berkat akupunktur.

    Disukai oleh 1 orang

    • Awalnya saya juga kaget mba Uniek.
      Terapisnya aja ragu menyampaikannya waktu itu.

      Tapi memang dari garis ibu ada yang mengalami pikun di usia lanjut. Rata2 semuanya pernah mengalami sedih yg mendalam karena kehilangan anggota keluarga yg tiba2 dalam rentang waktu berdekatan.
      Berdoa sehat2 aja sanya dan rajin menulis mba.

      Kalau saya akuountur murni justru belum pernah nyoba.

      Suka

  13. Kalau pijat aku sering, bekam nih yang hanya kadang-kadang aja. Tapi kayaknya bagus juga ya kalau dijadwalkan terapi bekam juga karena cukup banyak manfaatnya juga. Coba deh nanti cari-cari di dekat sini ada tidak yang bisa terapi bekam tapi terapisnya juga perempuan.

    Suka

  14. Belum pernah bekam mba, tapi kadang penasaran banget pengen coba hehehe
    adekku pernah aku liat wuiih darahnya keluar semua. Aku merinding duluan

    Suka

  15. Kalau untuk bekas bekam biasanya hilang dalam berapa hari ya mbak? terus kalau bekam itu ke wajah juga dibekamkah? Soalnya kalau di wajah khawatir bekasnya hilangnya lama.

    Disukai oleh 1 orang

    • Kalau saya, dalam 10 hari bekasnya yang memerah itu sudah hilang mba. Sudah seperti kulit biasanya.
      Tetapi, itu untuk yang vakum saat bekam tekanannya lumayan, kalau yang tidak terlalu kuat, 3-5 hari sudah hilang.

      Saya pernah lihat wajah teman yang dibekam antara kedua alis.
      Tetapi saya ga berani melakukannya.

      Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.