Makanan & camilan yang merupakan khas Jawa Tengah dan boleh dibilang langsung cocok untuk semua lidah yang pernah mencicipinya. Tentunya ini berdasarkan cecapan subjektif lidah Sumatera di rumah saya 🙂 .
Tak dapat dipungkiri, bahwa lidah Minang yang terbiasa dengan masakannya yang kaya bumbu, dan umumnya hanya menggunakan tambahan garam untuk penguat rasa, tanpa gula. Akan sangat lumayan lama penyesuaiannya dengan masakan Jawa. Apalagi makanan dan camilan Jawa Tengah yang dominan manis. Belum lagi rasa pedas yang berasal dari rawit.
Bahan utama masakannya boleh saja sama, akan tetapi rasa setelah pengolahan sangatlah berbeda.
Misalnya saja sayur nangka.
Masakan Jawa Tengeh yang terkenal diolahnya menjadi sayur gudeg yang berasa manis. Makanan tradisional yang khas.
Sementara, masakan Minang diolahnya menjadi sayur berkuah santan dengan atau tambahan cacahan daging, bernama “gulai cubadak” alias gulai nangka. Salah satu makanan yang selalu tersaji pada acara pesta/ baralek.
Lidah masyarakat dari kedua daerah tersebut akan merasa asing ketika mencicipi sayur nangka daerah lain untuk pertama kalinya.
Saya aja yang sudah lumayan bangkotan berada di Pulau Jawa, dan teman hidup juga orang Jateng, hingga saat ini tidak semua gudeg bisa ketelan tanpa harus menggidikkan bahu .
Begitu juga sebaliknya, keluarga teman hidup saya lumayan sering pada bergumam, ‘masak kok kayak mau bikin jamu bahan-bahannya’ 😳 .
Itu tanda beragamnya jenis kuliner tradisional Nusantara.
Etapi, ada jenis makanan dan camilan dari daerah Jawa Tengah yang langsung cocok dengan lidah Minang YSalma. Malah jadi langsung ketagihan.
1. Tongseng
Sejenis gulai, dengan bahan utama daging kambing. Akan tetapi ada juga yang menggunakan daging sapi, kerbau, dan daging ayam.
Ciri khas lain dari gulai satu ini adalah campuran irisan sayur kol dan tomat.
Sementara bumbu yang digunakan adalah bumbu standar oseng-oseng seperti bawang putih, garam, lada, kecap, dan taburan bawang goreng.
Pertama nyoba, lidah saya langsung merasa akur dengan rasanya. Tidak bikin blenek.
Diantara berbagai varian tongseng yang ada, saya lebih menyukai tongseng daging sapi.
2. Lenjongan
Sejenis jajanan pasar yang terdiri dari beberapa kue basah, seperti ketan hitam, getuk lindri, tiwul, serta cenil warna wari. Kadang juga ada klepon. Lenjongan disajikan dengan sepincuk daun pisang serta diberi toping parutan kelapa setengah tua dan taburan gula pasir atau siraman gula merah.
Taburan gula pada parutan kelapa tergantung selera.
Kue tradisional satu ini jika dibuat sesuai dengan cita rasa aslinya, akan membuat lidah selalu kangen untuk mencicipinya.
3. Babat Gongso
Jenis makanan dari olahan babat (‘daleman’ atau perut hewan), melalui proses ungkep dan tumis (gongso).
Namanya bahan dasarnya perut hewan, yang merupakan tempat penampungan makanan serta ampasnya. Jika kurang pintar mengolahnya, bisa ga kemakan hasil masakannya karena berbau amis yang menyengat.
Kalau di daerah Minang, biasanya babat ini diolah menjadi gulai. Sedangkan olahan babat Jawa Tengah digongso tanpa menggunakan santan.
- [Simak juga tulisan: Babat Gongso Sedap. Olahan Tanpa Santan, Empuk, dan Bebas Bau!]
Pertama kali nyoba. Sebelum mencicipinya, hanya mendengar proses memasaknya yang hanya ditumis, saya sempat membayangkan bakal bergidik memakan masakan ini.
Tapi ternyata enggak. Rasanya enak. Malah menurut saya ini adalah salah satu olahan babat yang boleh juga menurut lidah orang awak 😳 .
4. Brambang Asem
Makanan ini sekilas mirip dengan pecal karena bahan dasarnya adalah rebusan sayuran hijau yang diberi bumbu.
Sayuran utama yang digunakan adalah daun ubi jalar. Rebusan sayur ini kemudian disiram atau dicocol dengan sambal.
Sambalnya tidak menggunakan kacang tanah seperti bumbu pecel. Melainkan terdiri dari ulekan rawit, terasi, gula jawa, brambang bakar (bawang merah) dan tentu saja asam jawa (asem).
Bahan bumbu siram yang digunakan ini, selain sebagai pembeda cita rasa dengan pecel, sekaligus juga mewakili nama makanannya, brambang asem.
Rasa makanan satu ini sangat segar.
***
Lidah YSalma berkenalan pertama kali dengan keempat jenis makanan khas Jawa Tengah di atas, tentunya di daerah Solo. Kepala saya langsung mengingat namanya. Siapa tau bisa menemukannya di daerah lain, tentunya di tempat makan yang dikelola oleh orang Solo 😳 .
Jenis makanan dan camilan nomer satu hingga tiga, masih banyak ditemukan di warung makan di daerah Jawa Barat. Akan tetapi, yang brambang asem saya belum menemukannya.
Jika mengunjungi suatu daerah, untuk mengagumi keindahan alam serta mencari tahu tentang budayanya, akan lebih lengkap jika dilakukan sembari memanjakan lidah dan mengenyangkan perut dengan makanan khas ataupun camilan jajanan tradisionalnya.
Kalau menurut temans, makanan khas Jawa Tengah apakah yang jadi rekomendasinya dan bisa masuk untuk semua lidah yang mencobanya pertama kali.
solo ke barat dikit ada soto yang khas, ada soto bening ada soto seger. Kuliner boyolali yang sedang menggeliat yang sempat tak banyak dilirik
SukaSuka
Soto Solo ini beragam ya,
Ada soto ayamnya yg menurut lidah sy dan keluarga yg mencicipinya pertama kali, terasa agak ‘amis’.
Boyolali kuliner olahan produk dari susu seharusnya lebih banyak ituh.
SukaDisukai oleh 2 orang
dari sapi ada susu, krupuk kulit, abon, paru goreng, tentu saja soto yang unggulan
SukaSuka
Saya sepertinya belum pernah nyobain soto Boyolali.
Nanti kalau ke Jawa Tengah lagi, coba nyari.
SukaDisukai oleh 2 orang
sepanjang jalur utama solo semarang mudah didapatkan, silakan dicicipi
SukaSuka
Siap. Nanti dicari kalau menyusuri jalur itu.
SukaDisukai oleh 2 orang
ada yang bener bener khas Boyolali, makanan ringan mentho namanya, ada beberapa varian, dikampungku isinya kacang tanah deket kota isinya kedele
SukaSuka
Ini juga baru denger nama makanannya.
Daerah yang lumayan berdekatan aja sangat benyak ragam kulinernya ya.
SukaDisukai oleh 2 orang
sangat banyak, hanya beda kecamatan variannya bisa beda
SukaSuka
Iya ya.
SukaDisukai oleh 1 orang
Cenil dan lopis, mendoan khas banyumas, sroto sokaraja (soto dgn bumbu kacang) bisa dicoba kalau mampir Purwokerto 😄
SukaDisukai oleh 1 orang
Sroto itu yang masih penasaran.
Kapan aku nyambangi Purwokerto ya? 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
mendoannya itu yang bikin kangen
SukaSuka
Mendoan juga khas Jawa Tengah ya. Termasuk camilan favorit jg 😳
SukaDisukai oleh 1 orang
khas Banyumasan, Jawa Tengah bagian selatan
SukaDisukai oleh 1 orang
Betul hehe mendoan khas Banyumas, dan juga olahan-olahan singkong seperti getuk goreng, combro, jalabia, darisini juga. Kapan-kapan sini ke Purwokerto mba 😁 oiya saya migrasi ke blog ini ya mbaaa…hehe misal berkenan boleh follow ulang,makasih mbaa 😁🙏
SukaDisukai oleh 2 orang
Insyaa Allah, Purwokerto tunggu kedatanganku yaa 😀 .
Siap, De. Ga langsung keangkutkah sama blog yg lama?
Udah main ke “rumah” barunya, ga ada tombol utk follownya?
SukaDisukai oleh 1 orang
saya kangen dengan makanan khas Banyumasan, sudah lama tidak ke sana
SukaDisukai oleh 1 orang
[…] ini disebabkan oleh kesamaan kedua tepung ini dalam fungsinya pada olahan makanan yang memberikan efek kenyal pada olahan basah dan renyah pada olahan makanan […]
SukaSuka
[…] makanannya, Teman hidup bilang kalau itu foto makanan Tahu Kecap, olahan tahu sebagai salah satu makanan khas Jawa Tengah khususnya […]
SukaSuka