4 Kegiatan Seseruan Bersama Anak Abege Laki. Jangan Lupa Buat Perjanjian Lisan!


kegiatanseseruananaklaki
Nikmati seseruan di seputaran tempat tinggal selagi masih hijau, belum jadi hutan semen 🙂

Melakukan kegiatan seru bareng anak remaja? Hayuks! Anak abege (ABG) sekarang, apalagi yang laki-laki, walaupun baru berumur antara 13-14 tahun, akan tetapi sudah memiliki postur tubuh yang melampui tinggi orangtuanya, khususnya tinggi tubuh sang bunda. Sehingga, jika ada kesempatan jalan seseruan berdua, orang yang melihat dari kejauhan pada menyimpulkan bahwa mereka sedang melihat dua orang teman yang sedang asik hangout bareng. Tapi, begitu dari dekat, baru pada bergumam, “oalah, anak laki dan emaknya toh” 😆 .

Tapi, kenapa juga, mau berkegiatan seru bersama anak sendiri yang sudah remaja, perlu membuat perjanjian lisan kedua belah pihak dulu. YSalma ribet amat!

Anak abege jaman now adalah anak-anak digital. Mereka umumnya asik dengan gadget, tapi mudah bete dengan aktivitas fisik.

Dan sebagai orangtua, jangan lupa pada penggalan puisi Kahlil Gibran berikut ini 😉 :

Anakmu bukan anakmu
Mereka adalah anak dari kehidupan yang ingin menjadi diri mereka sendiri
Mereka datang melaluimu, tapi bukan darimu
Dan meskipun mereka bersamamu, mereka bukan milikmu

Berikanlah cintamu, tapi bukan pemikiranmu
Karena mereka memiliki pemikiran mereka sendiri
Berikanlah rumah bagi tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka
Karena jiwa mereka adalah milik rumah masa depan, yang tak bisa kau kunjungi, tak pula dalam impianmu

Kau bisa berusaha menjadi seperti mereka, tapi jangan jadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur atau tenggelam di masa lalu

Kau adalah busur yang dibutuhkan anak-anakmu sebagai anak panah
untuk melesat kencang ke depan,,,.

***
Anak abege itu, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, sudah mempunyai maunya sendiri, tapi masih belum matang. Maka dari itu, kegiatan menyenangkan bisa tercipta jika dirancang dan diusahakan oleh kedua belah pihak.

Tentunya dengan tujuan, agar selama berkegiatan wajah anaknya tak mbesengut dan ogah-ogahan. Atau malah sebaliknya, wajah orangtua yang memerah seperti kepiting rebus karena menahan ‘tanduk’ yang mau keluar :mrgreen: .

Perjanjian Lisan, Mood Anak Abege Itu Naik Turun

Jalan bareng bersama anak abege laki-laki itu, tidak sesederhana yang terlihat. Apalagi mereka lagi seru-serunya berteman akrab, bermedia sosial, dan sangat gampang terpengaruh. Mood mereka pun mudah berubah. Egonya pantang tersulut.

Agar tak jantungan, orangtua harus mempersiapkan diri seperti akan menaiki permainan roller coaster bersama teman karibnya 😳 . Sebab, yang namanya anak tetaplah seorang anak bagi orangtuanya, berapapun usianya. Apalagi ini anak abege, laki pula.

Buat Perjanjian Lisan Yang Menguntungkan Keduanya

Saya aja, setiap keluar rumah bersama nak bujang, walaupun sebentar, selalu membuat perjanjian terlebih dahulu, kita mau kemana dan ngapain aja. Kalau tidak, dia ga bakal mau diajak. Sehingga, dia bisa memperkirakan akan berada di luar rumah itu berapa lama. Dan akan menunjukkan sikap keberatan serta protes, jika emaknya muter-muter tanpa rencana jelas.

Apabila mood nya baik, dia akan berkegiatan dengan senang hati. Hal itu, bukan berarti emaknya bisa berjalan dengan melenggang bebas.

Sepanjang kegiatan, anak abege laki itu ga bakal bisa diam, jailnya kumat, yang tangan emaknya diayun-ayun, yang langkah emaknya diikuti dari belakang hingga sandal atau sepatu emaknya keinjak, yang semua gerak-gerik hingga ucapan emaknya ditiriuin.

Jika sudah seperti itu, stok sabar emak benar-benar ga boleh menipis 😳 .

Kegiatan Seseruan Bersama Anak Abege (Remaja)

So, mari kita catatkan kegiatan yang dapat dilakukan bersama anak abege laki-laki di luar rumah.

1. Berburu Sunrise atau Sunset di Seputar Tempat Tinggal

Aktivitas ini kadang saya lakukan dengan bersepeda atau berjalan kaki pada pagi ataupun sore hari. Kebetulan sekali, di perumahan tempat tinggal masih ada lahan kosong luas yang belum dibangun oleh developer. Jika cuaca bagus, matahari sore terlihat cantik dari lahan yang sebagian ditumbuhi ilalang, dan lainnya dijadikan lapangan sepak bola itu.

Sementara itu, tempat menarik untuk melihat matahari pagi ada di sekitar lahan yang terdapat setu bekas galian pasir.
Kegiatan mengagumi sunrise ini dilakukan sembari melempar batu pipih ke tengah setu. Emak dan anak berlomba membuat batunya bisa memantul beberapa kali di atas permukaan air. Permainan tanpa modal yang sangat seru! Lumayan untuk menyalurkan energi berlebih anak abege laki :mrgreen: .

Jangan lupa, baca juga tulisan : 7 Permainan Anak Laki-Laki untuk Menyiasati Kecanduan Gadget .

Siapa tau bisa menjadi inspirasi emak-emak dengan anak digital lainnya 😳 ❤ .

2. Menemani Berburu Foto, Sekaligus Menjadi Model/Asisten Foto

Sejalan dengan kegiatan pertama, untuk kegiatan berburu foto ini saya memaksimalkan kesempatan yang ada. Bukan hanya memoto suasana matahari terbit dan terbenamnya, tapi juga memoto rumput liar. Ibarat pepatah, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampui. Satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil.

Kalau anak abege saya lagi mood, bisa juga diminta jadi model foto, atau dimintain tolong moto emaknya yang lagi pengen narsis. Tentunya harus didahului dengan beberapa argumen sebelumnya. Abege saya termasuk yang lumayan susah untuk urusan foto-foto ini.

Akan tetapi, beberapa waktu belakang ini, dia mulai memahami bahwa kegiatan foto memoto itu salah satu cara melihat hal yang biasa, dari sisi berbeda.

3. Nonton Bareng

Kalau kegiatan satu ini lebih sering anak abege yang ngajakin orangtuanya nonton. Secara dia jauh-jauh hari sudah memantau jadwal dari film animasi atau superhero favoritnya yang akan tayang.

Alhamdulillah, hingga saat ini saya masih menjadi teman nonton terasik bagi anak abegenya. Secara, emaknya juga suka nonton, sementara informasi yang diketahui tentang karakter filmnya masih jauh samar. Sehingga, anak abege jadi semangat memberitahu emaknya semua hal tentang film tersebut.

kegiatanseruibudananak
Ibu dan Anak udah mirip seperti teman belum? :mrgreen:

Secara tidak langsung memberikan pemahaman pada anak bahwa tidak semua hal diketahui orangtua, maka sangat diperlukan kerjasama dari si anak.

4. Nyari Camilan

Ini kegiatan receh yang lumayan sering saya lakukan bersama anak abege. Biasanya setelah Isya, dan esoknya hari libur sekolah. Nyari camilannya hanya ke warung, atau mini market yang jaraknya ga terlalu dekat, tapi juga tidak begitu jauh. Jarak yang masih sangat nyaman dijangkau dengan berjalan kaki.

Camilan yang dicari biasanya es krim atau kuaci. Rute yang ditempuh saat berangkat dan pulang itu sedikit berbeda. Bahan obrolan sepanjang jalan, kalau ga camilan yang mau dibeli atau sedang dikunyah, apapun yang berpapasan dan menarik perhatian. Tujuan utamanya, anak mau dan menikmati kegiatan berjalan santai tanpa perlu merasa tergesa-gesa.

Kesimpulan

Empat kegiatan seru versi saya di atas hanyalah sebagian dari catatan my best moment bersama anak abege laki. Seseruan itu bukan tentang kemananya, seberapa jauhnya, tapi dengan siapa langkah itu diayunkan hingga mencapai tujuan.

Kegiatan dengan anak tentu tujuannya adalah sebagai sebuah aktivitas kebersamaan, yang akan menjadi ingatannya saat dia beranjak dewasa.

Orangtua berusaha semampunya agar memberikan kenangan, yang akan membuat anak nantinya tersenyum ketika mengingatnya di masa mendatang.

Bagaimana dengan mu temans, kegiatan seseruan apa yang sering dilakukan bersama anak, ponakan atau adeknya yang masih remaja abege. Boleh dong kita  saling berbagi cerita 🙂 .

13 comments

  1. Hi Mbak! Apa khabar? Sudah lama nih saya baru nongol lagi.
    Ya… anak ABG saya juga gitu… kadang sulit diajak keluar jika urusannya tidak jelas dan dia kurang sukai. Tapi kadang untk beberapa aktifitas mslah dia yg ngajakin.

    Disukai oleh 1 orang

    • Halo mba,, kabar baik.
      Yang penting posting di blog tetap produktif ditengah kesibukannya mba Ani ya.

      Benar, apalagi kalau dia sudah niat bakal di rumah aja seharian ini. Ngerayunya harus pinter2. Tapi, kalau yg aktivitas yg disukai, jauh2 hari dia udah buat rencana 😀

      Suka

    • Bener banget mba, saya juga seperti itu.
      Tapi, kalau waktu kecil, anak akan bersuka cita diajak kemanapun, malah diajak balik pulang yg susah.
      Setelah abege, kalau bukan keperluan dia, lumayan suseh diajak berkegiatan bareng 🙂

      Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.