Emak Bisulan di Punggung? Penasaran Apa Penyebabnya


Apa! Emak-emak jaman now masih punya bisul di punggung? Mungkin pada penasaran dengan sebuah rasa curiga dan praduga yang bergelayut di pikiran, “wah, patut dipertanyakan itu kebersihan badannya. Gimana dia merawat tubuh, hingga tak kuasa menjauhkan punggungnya dari si bisul tumbuh 😳 .

Punggungnya sih udah ngasih alarm, dianya aja yang kebangetan cuek, padahal tubuh ringkih 😛 .

Tak Pernah Terpikir Kena Bisul di Punggung

Bisul merupakan benjolan yang berisi nanah yang terinfeksi bakteri. Bisul juga bentuk reaksi ketahanan jaringan terhadap luka pada kulit.

Bisul Yang Dikira Jerawat

Sekitar dua minggu yang lalu, saat mandi, saya meraba ada satu bintik di punggung yang awalnya saya kira tahi lalat.

Usai mandi, saya minta tolong punggung saya dilihat oleh lelaki di rumah. Kesimpulan mereka semua sama, “hmmm, sepertinya jerawat”.

Saya mengolesi dengan odol dan kemudian mengabaikannya.
“Paling ntar juga kempes.”

Kebetulan sekali, badan saya sedang tidak dalam kondisi fit, karena mau kedatangan tamu bulanan yang disertai oleh beberapa sariawan di mulut.

Karena sariawan di mulut itu buat nelan air aja perih, makanya saya lebih fokus mengobati sariawan dengan nyamil potongan tomat, minum air jeruk, minum sari kacang hijau hingga minum jus delima.

Pokoknya, saya benar-benar melakoni makan-minum sehat demi segera terbebas dari si sariawan. *udah sakit, baru ingat sehat. Ya, percuma, mak*.

Untung saja, badan saya ga ikutan anget seperti yang udah-udah. Sehingga, saya masih bisa sedikit ‘beredar’ di seputaran tempat tinggal.

Efeknya, ketika saya ‘beredar’ itu, umumnya yang ketemu saya pada bilang, “sekarang kelihatan agak gemukan ya?”.

Memang sih, kebetulan juga, saya berada pada posisi timbangan badan terberat *nasib badan emak selama ini terbiasa ceking 😛 *.

Saya pun hanya bisa merespon semua tanggapan itu dengan mengiyakan disertai senyum kaku, menarik kulit wajah seputaran mulut yang memang membengkak oleh sariawan itu tentunya perih 😦 .

Pesan moralnya: yang tidak mengenal kita dengan baik, selama kita masih bisa beredar, mereka tidak akan menyadari kondisi kita yang sebenarnya, sedang kurang fit atau bukan 😳 .

Sariawan mulut perlahan tapi pasti, mulai membaik.

Setelah sariawan lumayan sehat, barulah saya menyadari bahwa bintik kecil di punggung, yang terletak di jalur tulang belakang, yang awalnya dikira jerawat itu, ternyata sudah bertambah besar.

Bisul di punggung

Karena tidak bisa melihat sendiri, walaupun lewat kaca, saya kembali minta tolong orang rumah untuk mengamatinya.

Kali ini mereka pada bilang, “ihhh, apaan nih? Kok aneh”.

Saya berasa area yang benjol di punggung mulai sedikit gatal. Saya minta tolong diolesi minyak tawon sebelum tidur.

Esoknya, lelaki di rumah pada bilang ukuran benjolnya agak berkurang.

Saya lega.

Ealah, setelah mandi sore, saya berasa benjolan di punggung seperti berdenyut. Yang dimintain tolong lihatin bilang, benjolannya bertambah besar.

“Wah, ini jerawat kok mbandel yaa”.

Semalaman itu, benjolan di punggung yang sudah seukuran ujung jari kelingking (jari yang punya badan), saya tutup dengan irisan bawang putih.

Bukannya mengempes, esok harinya, di benjolan seperti terlihat ada ‘mata’ yang berwarna putih, juga semakin terlihat seperti berisi cairan.

Akhirnya, saya mulai agak keder menempelkan ‘obat’ versi saya ke benjolan di punggung tersebut.

Nak bujang sudah cerewet meminta saya untuk pergi ke dokter. Sebab dia tidak mau punggung emaknya seperti kakinya yang dulu sempat infeksi dan bernanah karena digigit binatang.

Saya masih pengin coba mengatasi si benjolan sendiri dulu.

Dari hasil foto benjolan tersebut, saya simpulkan itu merupakan bisul.

Saya memilih mengompres si bisul dengan air hangat dalam batas toleransi kulit, alias panasnya tidak menyebabkan kulit melepuh.

Dalam sehari, si bisul saya kompres air hangat beberapa kali.

Seperti ketarik oleh air hangat, cairan dalam benjolan tersebut keluar sedikit demi sedikit.

Mungkin sekitar lima harian, si bisul yang hampir meradang parah itu, akhirnya isinya keluar semua dan kempes.

Alhamdulillah.

Kecurigaan Yang Jadi Biang Kerok Penyebab Bisul

Saya sempat kebingungan kenapa di punggung saya bisa tumbuh satu bisul. Pikiran saya coba menganalisa penyebabnya.

1. Air. Apa toren sudah minta dibersihkan? Tapi, kalau air mandi, kenapa hanya punggung. Anggota keluarga lain juga pada baik-baik saja.

2. Pakaian lembab oleh keringat yang tak segera diganti. Ini bisa jadi, karena sebelum-sebelum ini cuaca memang sangat panas. Saya yang tak seperti orang keringatan pada umumnya, yang terlihat dari wajah yang bercucuran keringat, kalau saya wajahnya biasa saja malah punggungnya yang basah oleh keringat.

3. Karena kecapek-an, pada waktu-waktu terakhir ini, saya juga lupa melepas bra saat tidur. Dalam keadaan mengantuk, karena dada merasa tidak nyaman, barulah saya kadang melepas pengaitnya. Sempat berasa juga kalau pengait bra yang dari kawat, yang dalam kondisi terlepas itu menyakiti punggung. Tapi saya abaikan saja.

Nah, yang nomer 3 ini sepertinya awal pemicu utamanya, diperparah oleh kondisi nomer 2, baju yang lembab oleh keringat dibagian punggung.

Sebab, bisul yang muncul itu persis di area pengait bra.

Kulit punggungnya tergores oleh pengait bra, kondisi badan tidak sedang fit, masuklah bakteri dan akhirnya menjadi bisul.

Apa Hanya Dengan mengompres dengan air hangat, pecah dan nanahnya keluar, trus bisulnya sembuh?

Tentu saja juga harus diiringi dengan menjaga kebersihan di sekitarnya.

  • Selama bisulan, saya tidak lagi membiarkan baju dipunggung lembab oleh keringat. Segera menggantinya.
  • Karena hanya ibu rumah tangga yang kegiatannya tidak ada yang dalam suasana formal, saya memilih tidak menggunakan bra selama bisulan. Karena badannya standar-standar aja, tinggal disiasati dengan baju yang pas. Sebab, saya merasa perih duluan kalau bisul yang dalam proses pengempesan cairan itu harus ditutup dengan kain kasa. Bakal ribet ngebersihannya.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan dan minuman sehat.

Kesimpulan :

Walaupun merasa sudah menjaga kebersihan badan, ketika daya tahan tubuh sedang menurun, ada pemicu sedikit, tetap aja badan bisa disinggahi penyakit.

Semoga tak ada yang mengalami punggung bisulan seperti yang dialami emak-emak satu ini 😳 .

5 comments

  1. O bgtu ceritanya. Tp agaknya analisisnya ttg penyebab bisul itu msh berupa asumsi gitu ya, krn gak konsul dg petugas medis?

    Dulu, waktu msh anak2 sj sy prnah kena bisulan, skrg gak lagi. Dan klau pas bisulan, ibu sy akn mengoleskan kapur dan madu di area bisul, itu slh satu obat manjur kmi trhdap bisul.

    Disukai oleh 2 orang

    • Iya.
      Sebenarnya, saya ‘keder’ ntar kalau dibilangin sakit ini itu oleh dokter. Kalau masih bisa ditangani, dan badan tidak panas, coba diatasi dulu di rumah.

      Oiya, saya lupa, tetua di kampung saya juga biasanya menggunakan kapur sirih untuk mempercepat pengempesan bisul.

      Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.