5 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Menonton Pertandingan di Lapangan


Semarak 17 Agustusan sedang bergema dimana-mana. Semangat merah putih juga mengalir dengan kuat disetiap denyut nadi masyarakat Indonesia, disemua rentang usia. Perlombaan untuk merayakan HUT NKRI ada disetiap sudut, mulai dari lingkup sekolah usia dini hingga lingkungan tempat tinggal.

Dari pertandingan buat rame-rame hingga pertandingan yang digarap serius. Di dunia nyata maupun di media sosial.

Semua keramaian itu tujuannya satu, mengaplikasikan semangat kemerdekaan, yang diraih lewat perjuangan bersama (bukan sendiri-sendiri), mengesampingkan ego personal, saling menghargai perbedaan dan meramunya menjadi semangat cinta Indonesia.

Hal Yang Diperhatikan Saat Menonton Pertandingan di Lapangan

Tapi, sekarang ini, tujuan yang awalnya baik, bisa berakhir ricuh.

Betapa kita masih sering menyaksikan pertandingan berskala nasional yang berujung saling serang diantara penonton. Pertandingan antar kampung, antar RT yang dihiasi aksi gontok-gontokkan.

Kemana perginya masyarakat Indonesia yang terkenal dengan tenggang rasa (tepo seliro) diatas keberagaman dan perbedaan yang ada?

Begitu mudahnya emosi tersulut akan hal-hal kecil.

Sepertinya, kita harus selalu diingatkan minimal 5 hal yang harus diperhatikan, saat menonton pertandingan di lapangan.

Saya kalau menonton sebuah pertandingan lewat siaran tv aja, suka panas dingin sendiri mengikuti jalan pertandingan. Apalagi, kalau melihat pertandingan langsung, euforia-nya pasti sangat terasa.

Kegiatan menonton pertandingan olah raga *bukan pelaku olah raga* sudah saya lakoni dari jaman SD, karena terbiasa mendengarkan bapak yang serius menyimak pertandingan uber di radio, *lewat radio bok, jaman kapan ituh 😛 . Ga usah dibayangin, ntar ikut ubanan lagi 😆 .* Walaupun begitu, saat itu, saya dan yang ikutan mendengarkan, sepertinya bisa membayangkan jalannya pertandingan yang menegangkan itu. Serius dan heboh sangat.

Menonton pertandingan apapun selalu serius molototin jalannya pertandingan, sekaligus bisa senyum-senyum sendiri memperhatikan semangat luar biasa yang ditunjukkan penonton.

Begitupun saat nonton pertandingan Agustusan skala lingkungan tempat tinggal.

Kelapangan, pastinya ngelihat permainan yang ditampilkan. Obrolannya juga seputar membahas permainan keren yang ditampilkan, diluar hal itu mah dilewatkan dulu 😳 .

Makanya, suka heran dengan penonton yang niatnya untuk kebersamaan, support tim yang main, tapi malah berujung saling panas-memanaskan.

Bahkan strategi yang dilakukan oleh koordinator sebuah tim, bukan hanya mengkondisikan pemainnya untuk tampil maksimal, tapi juga menyiapkan supporter untuk memecah konsentrasi lawan. Kalo dengan yel-yel penyemangat sih ga masalah. Lha, kalau niatnya mau ‘menyerang’ secara personal?

Please deh, buk, pak, mas, mbak, dek, ini hanya lingkup tempat tinggal.
Tim yang main adalah tetanggamu semua.

So, Nyantai. Semangat kebersamaan dan ajang silaturrahim harusnya diatas segalanya.

Buibu/pakbapak sepertinya suka lupa bahwa cara pandang kita melihat, merespon, keramaian yang bersifat pertandingan di lingkup tempat tinggal, merupakan dasar pendidikan diluar bangku sekolah yang sedang diajarkan pada anak yang di gendong, dipegang tangannya saat ikut menonton pertandingan 😳 .

Sekarang udah generasi Z lho. Masa nonton apapun masih berujung perang mulut, muka jutek, ketersinggungan dan keributan. Ahh, udah ga keren itu mah.

Penonton cerdas dari tempat tinggal masing-masing yang diawali oleh gebyar Agustusan ini, akan melahirkan penonton dan pemain cerdas secara emosi berskala nasional dimasa depan, mencetak wajah Indonesia masa depan.

5 Hal Yang Harus Dijaga Saat Nonton Pertandingan

Ayok, jangan lupakan hal ini saat menonton pertandingan :

1. Ingat Tujuan Pertandingan

Cinta sama satu klub/tim sih wajar-wajar saja. Tapi jangan sampai cinta buta hingga bisa melakukan apa saja diluar nalar. Boro-boro mau men-support tim yang lagi bertanding, malah membuat ricuh yang menyebabkan kondisi jadi tidak kondusif. Malu ahh.

Pertandingan apapun, tujuannya memang sebuah kemenangan. Tapi yang penuh sportivitas, elegan.
Kemenangan itu cakupannya sangat luas. Bukan sekedar keluar sebagai juara.

Persaingan sehat dalam kebersamaan, itulah pemenang yang sesungguhnya.

Sebuah pertanding muaranya adalah menyajikan pertandingan terbaik dan menarik. Itu bisa dicapai dari pemain, penyelenggara dan penonton. Ketiga komponen itu harus saling terhubung, tidak bisa berdiri sendiri.

2. Rem Mulut Jangan Sampai Lupa

Yang duduk di kursi penonton, biasanya memang merasa paling jago daripada yang sedang bermain di lapangan. Kadang hal ini membuat suka lupa mengontrol ucapan yang keluar dari mulut. Lupa kalau ucapan-ucapan itu tidak bisa ditarik kembali. Walau dengan sebuah kata ma’af.

Bahkan ada juga mulut yang sengaja saling sindir dengan tujuan menyinggung. Membuat yang punya kuping tipis langsung panas mendengarnya.

Ujungnya yang keluar dari mulut bukan yel-yel penyemangat, tapi saling ejek antar penonton. Duh, sayang bangetkan.

3. Jadi Penonton Jangan Baper-an, Topeng Keperibadianmu Bisa Kebuka Tanpa Sadar

Deg-degan menonton pertandingan tim kesayangan, itu mah biasa.
Mana pemain punya cara masing-masing mengekspresikan euforia pencapaiannya di lapangan.

Jadi penonton, jangan baperan sama tingkah pemain, yang ujungnya justru mengeluarkan ucapan kurang baik pada penonton yang hanya kebetulan satu rukun tetangga/satu kampung/supporter pemain yang kurang disuka itu.

Kalem aja cantik dan ganteng.

Sebagus apapun casing yang membalut mu selama ini. Bisa kebuka dalam sekejap jika kau tak pinter mengelola apa yang kau lontarkan akibat dari kebaperanmu ituh. Tidak semua yang ikut mendengar celotehanmu itu tidak berpikir kepalanya. Dia mungkin tidak merespon berlebihan, tapi jadi tau sosokmu yang sebenarnya :mrgreen: .

Hal Yang Diingat Saat Menonton Pertandingan Dilapangan

4. Jaga Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan itu perlu dijaga dan dirawat. Jangan mentang-mentang bukan dilingkungan kita, trus nyampah sembarangan. Apalagi sampai lempar-lemparan botol kosong. Janganlah yaa.

Ingat aja bahwa kita tinggal di bumi yang sama. Yang kau kotori itu adalah bumi tempat tinggal yang nantinya akan kau warisi ke generasi berikutnya. Ga perlu perubahan yang hebat dan membuat kagum seisi penduduk bumi, cukup menjaga kebersihan dan lingkungan dimanapun kau berada.

Perlakuan apapun yang tidak baik pada bumi, dibelahan bumi manapun, imbasnya pasti akan dirasakan oleh penduduk bumi lainnya.

5. Kalah Menang Itu Biasa

Namanya pertandingan, sudah barang tentu ada yang kalah dan yang menang. Itu sudah hukumnya. Jadi, kalem aja sebagai penonton.

Yang penting, seseruan ngasih support pada tim kesayangan. Jika tim yang kita support sudah berusaha maksimal dan tim lawan memang tangguh, ikut rayakan kemenangan itu bersama-sama.

Kesimpulannya, penonton-penonton cerdas dimasa mendatang, lahir dari hasil didikan lingkungan terkecilnya. Jika saat ini kau ambil bagian diacara tujuh belasan, masih muda, orang tua muda, sebagai pemain, panitia penyelenggara ataupun hanya sebagai penonton, jadikan itu ajang belajar membangun sportivitas. Seseruan dalam kebersamaan.

Merdeka! Bersatu Kita Menang.

16 comments

    • Semangatnya sangat-sangat berlebih ya Kak. Tapi, harus belajar ngerem juga. Sebatas panas2 masih dimaafkan, tp jgn sampai berantem, apalagi jatuh korban yaa 😥

      Suka

  1. emang sih nonton langsung di lapangan, emosi harus bisa di rem. karena bisa-bisa ikut terprovokasi penonton atau pendukung lawan.

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.