Alasan Mencintai Seseorang


Tulisan ini terinspirasi saat mengikuti sebuah majelis ilmu di suatu hari dengan tema “Mencintai Dengan Alasan Atas Nama Tuhan”.

Mendengar tema menarik itu, siapapun pastinya akan menjemput kenangan masa lalu dalam pikirannya barang sejenak. Mengingat kembali alasan kenapa pasangan saat ini adalah Dia, cieh. Maka seulas senyum pun menghias wajah. Senyum kecut ataupun senyum malu-malu rindu. Seharusnya sih senyum syukur.

alasan-mencintai-seseorang

Benarkah Tidak Perlu Ada Alasan Untuk Saling Mencintai?

Kalau pertanyaannya seperti itu, ingatan akan kembali ke masa belia dulu, masa dimana masih sering memperdebatkan, “tidak perlu alasan untuk mencintai seseorang atau sesuatu. Suka ya suka aja, cinta ya cinta aja.”

Masa sih?

Jika kita jujur pada diri sendiri, banyak alasan yang mendasari kita mencintai seseorang ataupun sesuatu.

Ada yang karena kecantikan dan ketampanannya. Ada yang karena kekayaannya. Ada yang dengan alasan bebet bobot dan bibit yang setara.

Ada juga karena alasan kebaikannya, perhatiannya, sikapnya beda dengan gadis atau cowok lain yang ditemui sebelum-sebelumnya.

Ada yang merasa jatuh cinta karena sosoknya mirip dengan pangeran impian dalam negeri dogeng *ngelihatnya pakai ‘mata kesekian’ 😛 .

Bahkan, mungkin juga ada dengan alasan karena hanya dia yang mau bertanggungjawab atas semua keliaran pergaulan yang telah kita lakukan dengan orang lain. Dia yang tanpa disadarinya telah menutupi sebuah aib yang bukan perbuatannya. Karena dia mencintai kita dan tidak mau melihat mendung di wajah kita.

Karena sosoknya meyakini bahwa kita adalah pribadi baik yang mungkin agak sedikit pongah, merasa bisa menjaga diri dengan sikap naif yang justru dimanfaatkan oleh manusia berhati serigala.

Ternyata, tidak cukup satu alasan untuk mencintai seseorang. Harus mempunyai banyak alasan, karena saat satu alasan sudah tidak bisa menguatkan diri untuk terus saling mencintai, masih banyak beribu alasan lain untuk mempertahankannya.

I need you because i love you atau i love you because i need you. Silahkan pilih sendiri 😉 .

Mencintai Dengan Alasan Atas Nama Tuhan

Dari beribu alasan untuk mencintai seseorang, semuanya harus dilandaskan atas nama Tuhan.

Yaeah,, kok Tuhan dibawa-bawa?

Semua pastinya sepakat bahwa manusia meyakini ada yang menciptakan semua ini.

Ada tangan-tanga tak terlihat yang mengatur semuanya di alam semesta ini. Ada kekuatan lain di luar kemampuan manusia itu sendiri.

Tuhan merupakan kebutuhan psikologis manusia yang harus terpenuhi. Kemudian manusia akan memilih satu agama dan melakukan ritual untuk memberikan rasa damai di hati.

Nah, jika mencintai seseorang didasarkan atas nama Tuhan. Maka tak ada rintangan yang akan terlihat begitu sulit, saat badai topan  kehidupan datang mengguncang, menguji kekuatan cinta tersebut *tsahh*

Kita akan selalu bersama dengan orang-orang yang kita cintai, bukan melulu tentang kedekatan fisik.

Alasan terbaik mencintai seseorang adalah mencintainya karena Tuhanmu.

Saya juga punya catatan tentang menjalani kehidupan bermakna di tulisan catatan belajar di majelis ilmu: menjadikan hidup bermakna.

Cinta itu Perlu Bukti

Walau berbusa-busa mulut mengakui bahwa kita mencintai seseorang, tapi jika itu hanya di bibir, seremoni tanpa action nyata, itu namanya gombal!

Diantara tindakan-tindakan nyata dalam rangka pembuktian cinta, bolehlah sekali-sekali melontarkan sebuah gombalan. Ini akan akan jadi pemanis hubungan, membuat pasangan tersipu malu dan salah tingkah, ho ho ho.

Mulai buktikan cintamu bukan hanya dengan seikat bunga yang kau comot di pinggir jalan, tapi harus disusul dengan mempersembahkan setaman bunga indah lengkap dengan rumahnya.

Lha,, Itu namanya matre, Neng!
Cinta itu perlu modal, Boy! Mana ada tai kuda rasa coklat.

Kesimpulan tulisan gaje ini, jangan lagi bilang kalau kamu tak perlu alasan untuk mencintai seseorang. Pasti ada alasannya. Landaskan alasan itu atas nama Tuhan, maka dunia pun akan terasa diciptakan khusus untukmu dan pasanganmu. Mari saling mencintai 😳 .

30 comments

    • Katanya kalau menikah, karena Tuhan harus jadi alasan utamanya.
      Semakin bertambah usia seseorang, dia semakin merasa perlu mendekatkan diri pada agama yang diyakininya. Beberapa memang ada pengecualian.

      Suka

  1. Ya saya pikir mencintai (jatuh cinta) pasti ada asal muasalnya… walaupun tidak semua irang langsung bisa mengidentifikasi penyebabnya. Tapi setelah alasan pertama itu, barulah biasanya orang mencari-cari sisi kecovokan yg lainnya sbg penyebabnya..

    Disukai oleh 1 orang

    • Tinggal buat di wordpress atau blogspot. Yang gratis ada, yg berbayar $18/tahun juga ada. Semua tinggal pilih. Caranya? Tinggal tanya mbah google, banyak yg nulis. Intinya hanya nulis 🙂

      Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.