Olahraga Lari, Tips Melakukan agar Manfaat bagi Tubuh


Pada tau dong kalau lari merupakan bagian dari olahraga atletik. Oo, jadi sekarang admin blog ini mengaku sebagai seorang olahragawan? Bukan! Saya, dari dulu sampai sekarang tetaplah seorang penggemar olahraga, tapi, hanya sebatas penonton pertandingan saja :mrgreen: .

Sudah lama sekali saya tidak melakukan kegiatan lari. Kayaknya terakhir lari sudah bertahun-tahun yang lalu. Bukan lari untuk kecepatan, tapi cukup membuat jantung bekerja lebih cepat dan semua aktivitas jantung itu terasa di dada, nafas sedikit tersengal-sengal, keringat bercucuran. Itu sudah cukup.

Olahraga lari manfaat

Saya gak bisa juga lari yang serius kayak atlet kebanyakan, saya

tau diri, sebab kalau terlalu capek tubuh saya bukannya sehat, tapi malah angat kayak orang mau demam. Saya belajar cukup pintar menakar kemampuan badan alias gak mudah tepar saat perubahan cuaca, itu sudah lumayan 😳 .

Manfaat Olahraga Lari bagi Tubuh

Sesuatu yang dilakukan secara rutin, tidak berlebihan, termasuk olahraga lari, maka ada banyak manfaat lari bagi kesehatan yang bisa diperoleh, di antaranya:

Menurunkan berat badan

Manfaat lari yang umum diketahui adalah menurunkan berat badan. Alasannya, olahraga lari dapat membuat tubuh membakar lebih banyak kalori. Bila olahraga lari rutin dilakukan, pembakaran kalori dalam tubuh akan meningkat, sehingga dapat menurunkan berat badan. Itu sebabnya rutin olahraga lari dapat mencegah terjadinya obesitas.

Tapi ad beberapa hal yang harus diperhatikan saat berlari, yaitu kecepatan, jarak, dan berat badan. Sesuaikan dengan kondisi tubuh.

Menjaga kesehatan lutut

Banyak yang salah kaprah dengan beranggapan bahwa lari akan menyebabkan lutut menjadi keropos. Menurut penelitian justru lari yang dilakukan secara rutin justru bermanfaat untuk menjaga kesehatan lutut, bahkan dapat mencegah perburukan radang sendi lutut.

Akan tetapi tentu ada syarat yang harus dipenuhi saat melakukan olahraga lagi, yaitu dilakukan dengan benar dan dibarengi dengan konsumsi makanan bergizi. Apabila sudah memiliki masalah pada sendi, sebaiknya konsultasikan lebih dulu kepada dokter, sebelum menjadikan lari sebagai pilihan olahraga rutin.

Mencegah osteoporosis

Olahraga lari juga dapat mencegah berkurangnya kepadatan tulang, sehingga massa tulang tetap baik walau usia bertambah. Diharapkan dengan rutin melakukan olahraga lari dari usia muda maka nanti diharapkan terhindar dari risiko terkena osteoporosis.

Mencegah penyakit jantung

Olahraga lari dapat melancarkan aliran darah, hingga mengoptimalkan kerja otot dan jantung. Jika aliran darah lancar maka dapat menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.

Berlari selama 30 menit setiap harinya juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (LDL normal) dan mengurangi kadar lemak jahat dalam tubuh. Dengan begitu, kesehatan jantung pun terjaga.

Jika olahraga lari dilakukan sesuai dengan kemampuan tubuh, tidak berlebihan, maka banyak lagi manfaat lari untuk kesehatan, di antaranya dapat mengontrol gula darah, meningkatkan stamina, memperkuat daya tahan tubuh, membuat tidur lebih nyenyak, serta memperbaiki suasana hati.

Tips Melakukan Olahraga Lari agar Manfaatnya Maksimal

Olahraga lari dapat dilakukan kapan saja, tapi tetap harus lakukan persiapan sebelum memulainya, sehingga mendapatkan manfaatnya dan terhindar dari cedera. Berikut tips berolahraga lari yang perlu dipersiapkan:

  • Gunakan sepatu olahraga yang tepat untuk mengurangi risiko cedera.
  • Lakukan pemanasan sebelum lari.
  • Awali dengan berjalan, setidaknya 5 menit sebelum lari.
  • Kombinasikan lari dan berjalan secara bergantian selama beberapa menit
  • Tingkatkan durasi lari secara bertahap hingga kamu mampu berlari tanpa berjalan.
  • Lakukan pendinginan dengan berjalan pelan agar detak jantung dan tekanan darah kembali normal.
  • Beri waktu tubuh beristirahat sebelum olahraga lari kembali di lain hari, bisa diselingi dengan bersepeda misalnya.
  • Jika baru pertama kali melakukan olahraga lari, sebaiknya memulainya secara perlahan, lakukan secara rutin 2 kali seminggu. Saat tubuh mulai terbiasa, kamu dapat meningkatkan intensitasnya, durasi, kecepatan, maupun jarak tempuh.
  • Imbangi dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan menerapkan gaya hidup sehat.
  • Jika memiliki penyakit tertentu, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjatuhkan pilihan pada olahraga lari.

Karena beberapa hari belakangan ini badan saya berasa gak enak, perut melilit gak jelas, badan lemes gak karuan, sangat terasa umur semakin gak bersahabat dengan fisik. Jalan mendaki sedikit aja, nafas sudah tersengal.

Saya berpikir, bisa gawat ini, mana anaknya masih belia, masih butuh emaknya sebagai teman berkegiatan. Ditambah lagi kegiatan bersepeda santai yang biasanya rutin saya lakukan, mulai membosankan.

Semalam, sesudah Magrib langsung kepikiran, kayaknya saya harus coba lari santai lagi nih *kegiatan yang gak perlu modal dan gak ribet 😛 *. Keliling satu blok aja dulu, sambil jajal, nafasnya masih bisa diajak kompromi apa tidak.

Lari dan Sepeda

Begitu junior pulang ngaji, saya tawarkan untuk ikutan lari juga. Gak disangka, dia semangat juga, walau sempat dengan celutukan, “emang gak diketawain orang kita lari malem-malem, Ma”.

Emak dengan sumringah langsung menjelaskan, “Wah, kamu yang dilihat cuma game sih, makanya gak tau informasi. Sekarang itu lari malam-malam sedang lagi trend. Tapi buat mereka yang siangnya sibuk bekerja sih, gak punya waktu untuk olahraga pagi atau siang”.

“Gak apa-apa kalau gitu, kita ceritanya kan juga sibuk pagi hari. Jadi larinya cuma bisa malam. Setelah itu tidurnya pasti nyenyak”, Junior dengan semangat merespon penjelasan emaknya.

Setelah persiapan selesai, sekitar pukul 20.15 WIB, mulailah saya dan junior lari malam. Lari beberapa saat, nafas langsung ngos-ngosan. Sebagai permulaan, lari malam pertama ini kami cuma sanggup 20 menit aja, lari sambil diselingi jalan pula.

Ternyata nafas Junior jauh lebih parah dari nafas emaknya. Sepertinya ini efek dari malas sepeda, malas renang, malas karate, senangnya ngendon main game 😥 . Seperti biasa, mulailah mulut emaknya ‘berkicau’ memberikan nasehat. Junior sambil ngos-ngosan, mengiyakan semuanya. Yang penting besok-besok masih semangat untuk lari.

Ternyata lari di malam hari itu memberikan sensasi yang beda. Apalagi saat langit malam terang, ada awan dan kerlip bintang di kejauhan, ditambah angin yang bertiup. Nikmat hidup mana lagikah yang akan kau ingkari? *mulai hiperbol dah*.

Tapi,, jika diingat-ingat lagi, saat berada di usia 25-an tahun dulu, saya dan beberapa sahabat, sempat rutin lari ke Gelora Bung Karno setiap Minggu pagi. Ada yang datang dari Bekasi, ada yang dari Depok, pokoke jauh-jauhlah, ngumpul di sana.

Sekarang jadi mikir, itu dulu niatnya mau lari pagi atau mau berburu kuliner Padang yang memang ramai di sana. Atau jangan-jangan hanya memang sekedar ‘cuci mata’. Kalau niatnya lari supaya sirkulasi keringat lancar, kayaknya gak perlu sejauh itu 😛 . Hanya kami dan Tuhan sajalah yang tau niat sebenarnya kala itu 😆 .

Sekarang, saya lagi semangat lari lagi, tapi bukan lari dari kenyataan, ciao!
Kalau kamu, sedang semangat apa, Temans? 🙂

32 comments

  1. aku lagi semangat antar jemput anak, mumpung cuti…
    semangat terus larinya uni…

    setahun lalu aku pernah ngerasa ngos2an naik tangga penyebrangan.., sempat ngeri lho ada kelainan, tp setelah hampir tiap hari rutin kegiatan itu, jadinya biasa lagi,
    aku juga akui kurang banget olahraga

    Suka

  2. Mba Salma sama kyk saya, dulu sy rajin joging dari SMA ampe mau nikah. Sekarang udh ga kuat lari hehe.
    Mba, ngekek bc komennya junior waktu.diajak lari, mamanya pinter jawab ya 🙂

    Suka

  3. Ini olah raga murah meriah …
    saya berusaha untuk bisa jalan kaki mengitari kompleks … kadang pake sepatu … kadang nyeker …

    salam saya
    (10/1 : 1)

    Suka

  4. Aku lari dari kenyataan di tinggal mantan itu susah dan ngos2an banget #curcol hahaha.
    Btw lari ini mmg lagi ngehitzzzzz, semoga olah raga ini ngak musiman macam sepedahan beberpa tahun lalu 😦

    Suka

  5. Mantabh Mba Y. Saya udah lama ga lari dan kalo nemenin anak maen bola udah ngosngosan. Sadar sih harus olahraga lagi. Semangat Mba. Semoga konsisten! 😀

    Suka

  6. Jadi ikutan pengen olahraga lagi nih, udah lama males-malesan…
    Dulu suka ke Gelora Bung Karno juga Uni? Saya jadi ingat dan kepingin makan batagornya nih ^^

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.