Demi membuat mu senang. Kita sering keliling atau berkunjung ke objek wisata. Seringnya kau memilih menunggu di tempat tertentu, ditemani aku atau menantumu, yang lain menyebar untuk menikmati wahana wisata yang dikunjungi. Kemudian ditutup dengan makan bersama. Kau pun sudah mengembangkan senyummu.
Bahagiamu itu ternyata sederhana Ayah, hanya melihat wajah bersemangat orang yang kau sayangi. Menjadi kenangan indah bagi anak cucumu.
Foto ‘Aku dan Ayah‘ di atas, tertanggal Juli 2010, Taman Buah Mekar Sari. Saat itu masih tinggal di Bekasi. Walau sudah sepuh dan mengidap parkinson, semangat beliau untuk jalan-jalan tak pernah surut.
“Foto ini untuk memperingati Hari Ayah Nasional dan diikutsertakan dalam Lomba Foto Blog “Aku dan Ayah” di Surau Inyiak”.
Bangga sekali ayah mertua yang memiliki menantu dengan perhatian maksimal seperti itu..
Terima kasih partisipasinya ya Uni.. 🙂
SukaSuka
Pilihannya hanya itu soale, kan ga mungkin bocah yg nemenin 😉
Semoga gaweannya ramai ya Nyiak 🙂
SukaSuka
Wah semoga makin rajin jalan-jalan dengan ayah tercinta ya. Eh payungnya sama kayak yang di rumah. 🙂
SukaSuka
Makasih Gie, beliau sudah berjalan ke rumah keabadian-Nya.
Udah musim hujan, payungnya bermanfaat tuh 🙂
SukaSuka
Jika melihat anak cucu bahagia tentu ayah juga akan hepi
Salam hangat dari Surabaya
SukaSuka
Benar Pak De, ternyata itu sudah lebih dari cukup bagi orangtua untuk bahagia.
SukaSuka
Meski tidak bisa membalas pemberian ayah, Membuat beliau tersenyum itu sungguh menyenangkan
SukaSuka
Tak mungkin bisa dibalas pemberian dan apa yang sudah dilakukan seorang ayah ya Pak Mandor.
SukaSuka
Beliau hanya butuh keberadaan kita aja ya, Mbak.. 🙂
SukaSuka
Yups, kadang tidak harus secara fisik, kalau berjauhan, bertanya kabar jg membuat senang.
SukaSuka
bahagia orang tua memang cukup sederhana ya mbak, hanya ingin melihat anak cucunya bahagia (mapan)
SukaSuka
melihat anak cucunya bisa tertawa, sederhana memang.
SukaSuka
Semoga kitapun bisa meneladan Ayah ya Uni, bahagia dalam bahagianya keluarga yang dikasihi.
Salam
SukaSuka
Semoga, Bu.
SukaSuka
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Ysalma…
Alhamdulillah, sudah ada Hari Ayah di Indonesia ya. Kalau di Malaysia, namanya Hari Bapa. Semoga keperihatinan anak-anak kepada ayah di akhir usia menjadi kebahagiaan indah buat mereka yang pernah berjasa kepada kita.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak buat mbak dan didoakan sukses dalam GAnya. 🙂
SukaSuka
Waalaikumsalam Bunda Fatimah,
Tapi gaungnya belum segencar memperingati hari Ibu,
padahal posisi keduanya bagi perkembangan kejiwaan anak sama perannya ya.
Terima kasih Bund 🙂
SukaSuka
Waah… ayahnya seneng jalan-jalan, ya…. Yah, daripada di rumah terus sih, malah bikin stres, hehe….
SukaSuka
Dulu iya Dit, memang harus banyak bergerak dan melihat dunia luar para orangtua sepuh itu.
Sekarang mudah-mudahan beliau berjalan-jalannya di tempat terbaik, di rumah-NYA.
SukaSuka
Ooh… Iya, Mbak… Aamiin…. 🙂
SukaSuka
Bahkan hal yang ‘terlihat’ sederhana bisa membahagiakan, ya, Mba. Begitulah orang tua, baik Ayah maupun Ibu. 🙂
Sukses ya! Salam hangat dari Bandung,
Alaika
SukaSuka
Betul Mbak, walau tidak sesederhana mengucapkannya, orangtua yang sudah sepuh itu perasaannya sangat sensitif, dan tugas anaklah membuatnya tetap tersenyum.
Makasih udah mampir Mak Cantik 🙂
SukaSuka