Kucing Kampung


Kucing Kampung kalau dirawat dengan baik, di mandikan, di beri makan lebih dari cukup, ternyata bulunya yang pendek tetap lembut dan tingkahnya tetap bikin luluh hati mereka yang suka kucing.

Tetap mengasyikkan untuk dijadikan teman becanda dan teman ngobrol *ini jangan dilakukan di depan mereka yang ga suka hewan piaraan, bisa di kira kurang waras nantinya :mrgreen: .

Kucing KampungKucing Kampung foto diatas adalah kucing yang dirawat oleh majikannya masing-masing, sebenarnya ada dua ekor lagi, warna putih polos dan putih hitam.

Kucing-kucing tersebut rutin dimandikan, di beri makan ikan segar. Rumah majikan si kucing bertetangga dan ternyata si kucing juga saling berkunjung, bercanda, mengeram dengan suara berat seperti siap-siap berantem untuk mempertahankan ‘wilayah kekuasaan’ masing-masing. Kadang si kucing seperti ngegosip dan tentunya dengan bahasa yang dimengerti mereka 😛 .

Pertama kali melihat kucing kampung ini, aku langsung jatuh hati, warnanya bagus-bagus. Mereka walau makan banyak, tetap pada ramping-ramping *apa karena mereka makannya ikan segar, tanpa karbohidrat dan gorengan 😛 *.

Sayang mereka pejantan tangguh semua, kalau ada yang cewek, mau tak minta, mau di jadikan pasangan si kucing bronzy, biar nanti menghasilkan anak-anak yang unik. Terbawa perasaan kalau sudah melihat yang bening-bening deh 😳 .

Padahal sama kucing udah mulai nyerah, mulai berasa ga tahan sama bulu-bulunya yang rontok? Mana kalau perlu meninggalkan rumah, harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Harus dititipkan sama orang yang suka binatang juga, kalau ga, kan kasihan 🙄 *

Mana kata majikannya, si kucing kampung tersebut kalau melihat tikus cuma di lirik doang, ga berselera. Kadang hanya seperti adengan kartun Tom and Jerry doang. Saling lihat, kejar-kejaran, kemudian saling melengos, beranjak meninggalkan ‘arena pertempuran’. Tikus sebagai santapan kucing jadi terbantahkan.

Bahkan kalau ngasih makan ga pakai tatakan yang benar, kucing-kucing kampung nan cantik itu ogah menyentuhnya.

Duh, kucing yang sudah terawat, tak perduli dia berasal dari ras apa, tau kalau dia diperlakukan layak dan tidak.

Apalagi seorang manusia yang katanya makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna, pasti akan jauh lebih peka. Hmmm…

35 comments

  1. anakku juga suka ngasih makan kucing liar 9tentunya kucing kampung)..tapi rasanya cantik cantik aja juga kucingnya he he

    Suka

  2. Kucing cantik, saya hanya suka menikmatinya Jeng, untuk memeliharanya belum mampu secara teratur kuatir tak terawat.
    Pembelajaran menarik dari sang kucing tentang mengasah kepekaan.
    Salam hangat

    Suka

  3. di sekitar rumah sekarang banyak kucing, padahal sebelumnya nggak banyak… yang paling ganggung seh karena buat pup sembarangan…. bau 😀

    masih liar soalnya, nggak ada yang memelihara

    Suka

  4. Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Ysalma….

    Alhamdulillah, senang kembali menyapa setelah mudik dan sibuk berhari raya. Saya zaman remaja sangat suka kucing, mbak. Jenis kucing Siam berwarna putih kelabu dan pernah memelihara 13 ekor kucing tempatan (kampung).

    Tetapi kini tidak lagi kerana suami alahan sama bulu kucing. Dia akan bersin dan tahu kalau ada kucing di rumah. Selain itu, kurang suka dengan bau najisnya. maka atas alasan itu, tidak memelihara kucing lagi.

    Memang benar mbak. Kucing ini jika dijaga rapi dan penuh kasih sayang, terlihat kemanjaannya dan sangat rapat sekali dengan kita. Kucing kampung memang bulunya pendek tetapi ada yang lebat dan cantik.

    Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂

    Suka

    • Waalaikumsalam bunda Fatimah,
      saya juga mulai kewalahan dengan bulu2 kucing nih Bund,
      binatang peliharaan kalau diberi perhatian, memang bisa jadi sahabat yang baik 🙂

      Suka

  5. Aku punya kucing peliharaan, Mbak. Cowok, hitam total, dan nakal, hehe…. Dari kecil dikasih makan nasi dan ikan, dan dia jarang banget nangkep tikus. Paling cuma nakut-nakutin doang, nggak sampai ditangkep…. Payah memang…. -__-“

    Suka

  6. di rumah orangtua pernah punya kucing kampung, tapi setelah kurang lebih 5 tahun, itu kucing ngilang gak tau kemana. mungkin udah meninggal sih udah 1 tahun lebih gak nongol kucingnya, kasian juga.

    Suka

  7. […] langsung, rasa memilikinya tentu tidaklah sama. Mana si satpam diamanahi juga untuk merawat kucing dan kura-kura. Akhirnya perawatan tanaman terkalahkan. Walaupun si satpam diberi kompensasi lebih […]

    Suka

Tinggalkan Balasan ke ysalma Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.