Menikmati ‘Pemandangan’ Jalanan Saat Mudik lebaran merupakan suatu keasyikkan tersendiri. Semua jenis kendaraan berpacu di jalanan menuju tempat tujuan. Semua memberi kesan, kenyamanan perjalanan saat mudik ini bukan prioritas utama, asal keselamatan tetap di perhatikan.
Ada kendaraan pribadi, ada juga bus AKAP antar kota. Ada roda dua, roda empat, mobil bak terbuka yang diberi ‘tenda’, angkot, bajai yang merupakan angkutan dalam kota untuk wilayah tertentu. Ada mobil box, truk yang ternyata di dalamnya bermuatan beberapa keluarga, mereka mempunyai tekad baja untuk mudik.
Saya sendiri berangkat dari rumah pada hari Sabtu 26 Juli sekitar pukul 16.30WIB. Nyampai Cikampek sekitar pukul 18.00WIB, ambil arah Dauan dengan maksud menghindari macet di pintu keluar Kopo. Ternyata macetnya mengular, dibuang memutar ke Pertamina Klari. Kendaraan tanpa terkecuali *termasuk motor* semuanya jalan merayap. Bisa lolos dari kemacetan di daerah Cikampek sekitar pukul 24.30WIB. Gila, hampir 7 jam beringsut di jalanan sekitar Cikampek.
Salah satu yang dilakukan saat melupakan kejenuhan macet adalah dengan menikmati suguhan pemandangan jalanan saat mudik tersebut. Bajai yang dihias sedemikian rupa, motor yang diberi bendera masing-masing komunitas. Mungkin ini salah satu nikmatnya mudik.
Oiya, mudik lebaran 2014 ini adalah perjalanan mudik yang memakan waktu terlama. Biasanya mudik ke Jateng itu paling lama ditempuh dalam waktu 18 jam, kemaren saya menempuhnya dalam waktu 30 jam (hampir sama dengan kebiasaan waktu tempuh saat mudik melewati lintas Sumatera).
Diperjalanan saya juga berpapasan dengan berbagai jenis kemasan takbiran. Semua menarik.
Sayangnya, saat pemandangan unik itu tertangkap mata, dan ingin di abadikan, batere barang elektronik habis. Baik batere kamera *yang dipakai buat jepret-jepret ga jelas”, maupun hape *dipakai buat main game*. Mau di colokin dulu semua udah keburu dilewati 😥 .
Untung masih sempat mengabadikan Video bentor (becak motor) yang dengan musik dangdut terkini *musik dangdutnya, ga terdengar di rekaman * semangat mengantarkan ‘majikannya’ menembus kemacetan mudik, demi berkumpul bersama handai taulan di hari nan fitri.
Selamat Menikmati Hari Kemenangan Bersama Keluarga Tercinta pada Lebaran Idul Fitri 1435H. Mohon Ma’af untuk semua kata di kolom komentar yang tak berkenan di hati. Semoga kita semua kembali ke fitrah.
Apakah sobat juga menikmati pemandangan jalanan saat mudik ataupun bersilaturrahim saat lebaran?
Buset… 30 jam? Pegel banget itu pasti. >.<
SukaSuka
capeknya lumayan, tapi kalah sama keseruan pemandangan di jalan 🙂
SukaSuka
30 jam, Mbak? 😯 Wah lebih dari sehari semalam tuh. Kebayang bagaimana pegelnya 😦
SukaSuka
iya Chris, biasanya paling telat pukul10 pagi udah nyampe,
ini pukul 11 malam baru nyampe tujuan.
SukaSuka
menikmati perjalanan mudik itu seru banget.
aku kalo pulkam pasti selalu malam takbiran jadi kalo lagi di jalan itu seru banget liatin orang pada takbiran ngeliatin pawai. iiiihhh jadi miss banget sama moment2 itu 😦
SukaSuka
aku seharusnya nyampenya pagi di hari puasa terakhir,
tapi masih di jalan, papasan sama yang takbiran, seru juga, ada beberapa acara takbiran yang sepertinya dipersiapkan dengan matang, kostum dan perlengkapan lainnya, sayang ga sempat mengabadikannya 😦
SukaSuka
sayang banget mbak. semoga aja, di taun depan bisa di abadikan 😉 haha
SukaSuka
Selamat Idul Fitri ya Salma 🙂 . Aku kangen suasana lebaran di tanah air, walau ga merayakan seru aja tiap hari raya 😀 .
SukaSuka
Makasih Nel,
seru dan meriah ya, saling toleransi dan menghargai itu supaya tetap terjaga di tanah air tercinta ya 🙂
SukaSuka
Wah lama juga yah sampai 30 jam. Harus banyak sabar ya. Selamat lebaran!
SukaSuka
iya-ya, melatih kesabaran demi sebuah tujuan yang sudah direncanakan.
SukaSuka
Semangat mudik yang selalu tinggi demi sirahturahmi dengan keluarga tercinta, motivasi yang tinggi dalam perjalanan yang melelahkan … 🙂
“Selamat Hari Raya Idul Fitri.- maaf lahir & bathin
Taqobbalallahu minna wa minkum”
[Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita sekalian. Amin]
SukaSuka
yups, melelahkan secara fisik dan kantong-kantong,
Sam-sama, Aamiin.
SukaSuka
Wow super sekali Mba Salma 30 jam…
tapi mau bgt ngerasain pulnag ke kampung halaman.. masalahnya bingung halaman berapa.. 😀
happy Idul Fitri yah Mba
Mohon maaf lahir dan bathin
SukaSuka
Iya, rekor terlama untuk mudik tahun ini dengan jarak tempuh yang sama,
hmmm, kampung halaman yang ‘ngena’ di hati aja 😉
Sama-sama,
Ma’af Lahir Bathin juga 🙂
SukaSuka
denger2 kabar perjalana mudik kali ini memang lebih lama dan dialami hampir semua pemudik, uni
semoga selamat sampai tujuan dan perjalanan kembali ke rumah
SukaSuka
sepertinya iya,
padahal perkiraan saat jalan sudah lewat puncak mudik,
tapi ternyata tetap ngalaminnya, seru juga
Tujuan udah nyampai, mudahan arus balik nanti lancar 🙂
SukaSuka
[…] ← Menikmati ‘Pemandangan’ Jalanan Saat Mudik […]
SukaSuka
ga kena macet,ga lebaran namanya 😛 saya juga kena macet mbak di kawasan nganjuk 😛
SukaSuka
iya ya, mudik lebaran itu identik dengan bermacet-macet di jalan 🙂
SukaSuka