Ma’af Dek, Umurnya Berapa?


Ma’af Dek, Umurnya Berapa? Pertanyaan sedikit menyelidik seperti itu kadang masih saya dengar, terlebih kalau lagi ada keperluan, tapi harus jalan sendiri. Sempat senyum-senyum dan merasa geer sendiri juga *masih dianggap anak muda gitu lho, sesuatu kan* πŸ˜† .

Sesaat tercenung juga, kenapa orang tidak mau sedikit lebih memperhatikan, sedikit melihat lebih saksama. Sebelum menarik kesimpulan umum dan melempar pertanyaan menyelidik bernada curiga.

Saya hanya wanita biasa-biasa aja, seperti wanita dewasa umumnya, minus make up tapinya *kadang hanya berbedak tipis dan sedikit polesan lipstik di bibir biar tidak terlalu pucat*. Sehari-hari seringnya gowes sepeda untuk mencapai jarak yang dekat.

Di tempat tinggal lama, yang di sekitarnya lebih dominan suku Betawi dan yang banyak berseliweran adalah wanita pekerja dengan make up lengkap. Jarang dipanggil ibu, kecuali di perkumpulan arisan RT, secara nama sapaan yang dipergunakan adalah,”ibu, diikuti nama suami”, ibu dari teman anaknya pada membiasakan dengan sapaan “bunda/mama/umi, diikuti nama anak masing-masing yang paling tua”. Di luar itu saya dipanggil Mbak, Neng. Merasa muda terus deh :mrgreen: .

Pindah ke lingkungan yang dominan suku Sunda, yang terkenal dengan ‘peyempuannya’ nan bening-bening, ketika pertama kali ke pasar tradisional langsung dapat panggilan ibu *berasa banget, umur ternyata tak bisa bohong, wkwk*. Baru dapat panggilan teteh kalau wajah sedang berbinar-binar penuh cinta πŸ˜› .

YSalma Umur Berapa
Umur Berapa Dek?

Beberapa waklu lalu, sebelum puasa, sayaΒ  beli nasi uduk ke tetangga *biasanya yang suka disuruh membeli adalah anak saya. Si tetangga bersikap ramah, kebetulan dia ditemani sama anak gadis dan teman anaknya itu, pada berusia sekitar 20 tahunan *baru lulus sekolah perawat*. Sepertinya si ibu punya anak di usia muda dan saya telat punya anak, haha.

Saat melayani pembeli, mereka menyapa setiap yang lewat dengan kata-kata, “ke mana say, ga mampir” *penjual memang harus begitu ya* saya perlu belajar banyak kalau untuk soal yang satu ini.

Ngobrol ngalor ngidullah kita.

Tetiba si ibuk dengan sikap sedikit setengah menyelidik bertanya, “Maaf ya dek, jangan tersinggung, umurnya berapa ya kalau boleh tau. Kok nampaknya masih muda banget?”

Saya tersenyum, “emang menurut perkiraan ibu, usia saya berapa? paling kita ga beda jauh”, saya balik bertanya *sambil beneran jilbab πŸ˜‰ .

Si anak gadis ibuk langsung nyambar,”ga mungkin lah seusia ibu saya, paling baru mau 30-an” .

“Alhamdulillah, dibilang muda”, saya memberikan senyum termanis yang selama ini tersimpan πŸ˜› . Saya menyebutkan usia saya. Si ibu dan anak gadis tak percaya, kemudian dengan agak malu-malu si ibu menyebutkan usianya yang ternyata hanya terpaut 3 tahun di atas saya.

Kemudian anak gadisnya si ibu heboh sendiri, “orang Padang kulitnya memang halus-halus *apa hubungannya coba*, seperti teman saya ini. Seringnya dia dibilang jauh dibawah saya usianya, padahal kita seumuran”.

“Makanya jadi anak gadis merawat diri dong, belum punya anak aja badannya udah kemana-mana, gimana nanti setelah melahirkan?. Ga harus ke salon dan mengeluarkan duit banyak, tapi perawatan rutin di rumah aja. Sebagai bentuk terima kasih dan syukur kepada Sang Pencipta yang sudah memberikan keindahan lebih kepada setiap wanita. Menjaga tubuh itu juga bentuk penghargaan kepada diri sendiri, bukan hanya untuk membahagiakan pasangan atau rayuan kepada belahan jiwa aja” *jangan bedak dan gincu doang yang di pertebal, bathin saya dengan menampilkan senyum terbaik di wajah pastinya, hehehe*.

Selanjutnya bisa ditebak, setiap berpapasan si ibuk kelihatan agak sedikit rikuh *hayo ngaku, ibuk selama ini berpraduga apa tentang saya*.

Ada juga satu tetangga lagi, selama ini bawaannya selalu memberi kesan senior. Kalau kata yang lain dia jumawa, kalau menurut saya, suka-suka dia ajalah. Semua ga usah dibikin ribet dengan sibuk berprasangka. Jalani saja kehidupan masing-masing.

Suatu waktu kita sempat ngobrol, kemudian dia cerita sering reuni dengan teman-teman SMAnya dulu, yang sekarang sudah pada jadi ibu-ibu dan bapak-bapak. Dia sendiri yang anaknya masih SMP, teman-temannya yang lain anaknya udah pada gede-gede. Saya jadi pendengar yang baik sambil ngangguk-angguk.

Tetapi celutukan si ibu ujung-ujungnya bilang saya masih muda getuh, kesannya seperti anak bawang.

Tak tanya balik aja ke si ibu angkatan SMA-nya.

Ternyata sesuai perkiraan saya sebelumnya, cuma 3 tahun di atas saya *kalau anak SD masih teman sepermainan kan* πŸ˜› .

Selanjutnya sudah bisa ditebak, si ibu ga enak hati sendiri kalau papasan *risi dengan dirinya sendiri toh*. Makanya, mau gemuk, kurus, montok, itu adalah pilihan hidup. Yang penting nyaman dan sehat. Kalau awet muda itu baru anugerah πŸ˜† .

Umur itu sebagai penanda, sudah berapa banyak waktu yang kita lewatkan di dunia. Berapa jatah usia yang tersisa untuk kembali pulang.

Jangan anggap umur akan sejalan juga dengan ke senioran dalam semua hal. Belum tentu umur dewasa akan juga menunjukkan sebuah kedewasaan. Banyak yang umurnya masih muda, tetapi pemikirannya jauh lebih dewasa.

Jadi, “Ma’af Dek, Blogger, kalau boleh tau umurnya berapa? πŸ˜† πŸ˜† .

34 comments

  1. Hahaha aku kalau ama cewek sering di pangil ibu, tapi sama cowok sering di pangil mbak…
    kalau aku udah kepala 3 mbak .

    Suka

  2. terkadang tampilan cewek bisa melebihi kedewasaannya dengan pria mbak, oleh karena itu wajar saja banyak yang bertanya demikian πŸ˜€

    Suka

  3. Masih nampak mudah, Mbak. haha, awet muda :D, sampai si anak Ibuk tadi heboh sendiri, nggak percaya, hhaha. eh iyah, umur ibuk tadi berapa, Mbak? (tinggal ngurangi tiga tahun, ketemu deh umurnya Mbak :D), ditanya malah tanya balik, hhaha. kabur πŸ˜€

    Suka

  4. tahun ini saya 21 kak~ 😳
    lha, saya juga sering pas berpapasan dengan orang, pasti dikira masih sma, makanya ini lagi numbuhin jenggot dan kumis~ :mrgreen:

    Suka

  5. Akuuuuu kalo di luar an gitu dikiranya mahasiswa sih. Tp kalo di kantor dikiranya lebih tua dr temen2 tim aku. Padahal aku paling mudaaa

    Suka

  6. saya juga mau bertanya hal yg sama…”Umurnya berapa, Dek..?? “..
    saya baru 17 tahun lho…masa pertumbuhan mwndekati masa puber..
    hahaa..

    Suka

Tinggalkan Balasan ke ysalma Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.