Perbedaan Indah


Perbedaan Indah akan terjadi, apabila satu sama lain bisa saling menghormati dan menghargai perbedaan itu sendiri.

Perbedaan merupakan warna dalam kehidupan, yang membuat hidupa ini selalu penuh dengan kejutan yang tidak bisa diperkirakan dengan pasti. Kalau semuanya sama, hidup akan menjadi monoton dan membosankan.

Perbedaan indah ini terjadi di awal Ramadhan, di kehidupan keluarga kecil. Saya yang dibesarkan dengan kehidupan dan tradisi keluarga di Sumatera Barat pada umumnya, biasanya hampir selalu sama awal Ramadhannya dengan keluarga besar teman hidup, yang asli Jawa Tengah.

Kita satu sangkar, tapi kok saling melengos?
Kita satu sangkar, tapi kok saling melengos?

Tiga hari menjelang Ramadhan junior dan teman hidup berangkat ke Solo. Kesepakatan awal sebelum berangkat, kalau tidak memungkinkan untuk menginap, sorenya mereka akan langsung balik.

Junior yang sudah lama tidak ke rumah eyangnya, diminta untuk menginap. Dia langsung antusias secara banyak saudara sepupunya.

Besoknya begitu diajak balik sama bapaknya, dia bilang belum mau. Mana eyang, bude, tante dan Om pada ngingetin kalau dia masih libur sekolah. Nelpon emaknya bilang Marhaban yaa Ramadhan, dia maunya puasa ikut yang hari Minggu 29 Juni, sama dengan keluarga di Solo dan sekalian minta ijin mau menghabiskan libur sekolah di Solo aja. Emak mengingatkan kalau pelaksanaan puasanya harus lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Emak, keluarga besarnya di Sumatera, sahabat dan teman-temannya, memang dari awal sudah niat puasa pada Sabtu 28 Juni.

Kebetulan teman hidup juga masih dalam perjalanan balik dari Solo, akhirnya saya taraweh dan sahur, sendiri, di hari pertama puasa. Perbedaan itu terjadi di keluarga kecil saya dan semua baik-baik saja.

Hidup terlalu singkat untuk terus mempertanyakan pilihan yang dianggap paling benar. Jalani dengan baik apa yang diyakini benar, hormati mereka yang pilihannya berbeda dari kita. Perbedaan itu indah kalau disikapi dengan baik.

Perbedaan indah ini kemungkinan akan berlanjut lagi di keluarga saya pada pilpres 9 Juli mendatang.

Bagaimana jadinya keluarga kecil saya, kalau perbedaan dalam pilpres yang begitu heboh ini, seperti ‘debat’ para pendukung fanatik masing-masing capres di wall FB, bisa bubar jalan ya :mrgreen: .

Pendukung fanatik sibuk berdebat dan menonjolkan capres pilihannya yang paling hebat, menjelekkan calon lawannya. Semua mendadak menjadi juru kampanye masing-masing calon. Persahabatan dipertaruhkan dalam pilpres kali ini.

Padahal seperti yang kita saksikan, tak ada teman dan lawan abadi dalam dunia politik.

Pilih satu calon yang kita anggap paling bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik, tak perlu menjelekkan calon yang bukan pilihan kita. Yang menang harus kita tagih janjinya saat kampanye ❤ .

Perbedaan itu anugerah, warna warni dalam kehidupan. Sikapilah dengan bijak dan sepantasnya.

Yang sekarang kau puja dengan sepenuh hati mungkin dilain waktu akan kau caci dengan segenap jiwa. Yang saat ini begitu kau benci, mungkin pada kesempatan lain menjadi yang paling kau cintai. Puja-caci, cinta-benci hanya sebuah keping yang berbeda sisi.

35 comments

  1. Selamat puasa mba salma..
    Aku juga sama aku puasa dari sabtu dan suami hari minggu. karena 2 minggu sblm puasa aku udah puasa dulu 😉
    perbedaan itu indah ko, apa lagi keluarga besar suami aku muslim dan keluarga aku nasrani ya bisa jalan semuanya.

    Suka

  2. kalau saya mbak ndak neko neko untuk memilih siapa calon pemimpin indonesia ini, yang penting dia merupakan sosok yang tegas, jujur adil dan berani

    Oya mbak komentar pertama dihapus aja ya, karena linknya salah pengetikan 😀

    Suka

  3. Ah setuju sekali aku Mbak. Perbedaan itu indah dan juga merupakan berkah, jangan justru dipermasalahkan. Kalau tidak ada perbedaan, hidup akan menjadi membosankan kan ya 🙂

    Suka

  4. suka kalimat ini
    “Perbedaan merupakan warna dalam kehidupan, yang membuat hidupa ini selalu penuh dengan kejutan yang tidak bisa diperkirakan dengan pasti. Kalau semuanya sama, hidup akan menjadi monoton dan membosankan.”

    Semoga di ramadhan ini Indonesia makin bisa bersatu dalam perbedaan.

    Suka

  5. Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Ysalma….

    Berbeda cara fikir, mahu makan apa, warna pakaian, corak dan bentuknya memberi keasyikan dalam hidup sehingga kita mampu untuk cuba saling memahami dan mengerat hubungan. Kerana itu pada ciptaan diri manusia juga mempunyai perbedaan tersendiri yang ingin Allah tunjukkan dalam kebesaran-NYA.

    Kadang kala beda pendapat bisa menyakitkan, ya mbak.
    Selamat menjalani puasa dan salam semanis kurma dari Sarikei, Sarawak. 🙂

    Suka

    • Waalaikumsalam bunda Fatimah,
      setuju, tak sulit sebenarnya bagi-Nya untuk membuat kesamaan, tapi itu tak dilakukan,
      banyak nilai yang bisa kita pahami.
      selamat berpuasa juga bunda.

      Suka

  6. Indahnya mengelola perbedaan….setiap saat diperhadapkan pada pilihan dan membuat hidup lebih berwarna/i
    Selamat menunaikan ibadah puasa ya Jeng.

    Suka

  7. Hehe jadi pingin nulis tentang suamiku yang selalu menciptakan pembeda diantara kami. Memang disengaja supaya bisa dibuat candaan bukan malah berantem

    Suka

    • ternyata untuk menjaga hubungan tetap harmonis dan selalu ngangenin malah diciptakan perbedaan2 ya, tips jitu menghilangkan kebekuan/kebosanan sebuah hubungan.

      Suka

  8. Heheh.. Sahur dan puasa pertama yang berkesan ya, Mbak.. 😀

    Iya bener, suatu saat juga pilihan yang dicinta bisa berbalik jadi dibenci, begitu pula sebaliknya.. Makanya aku lebih calm down Mbak, di pilpres ini.. Takut kemakan omongan.. 😛

    Suka

  9. Selamat menunaikan ibadah puasa uni.

    Setelah kita pelajari, dalam beberapa Pemilu terakhir. Ternyata, yang pada awalnya dipuja dengan sepenuh hati dilain waktu terbukti dicaci maki.
    Lihatlah : Gusdur, Megawati dan yg terakhir SBY.
    Betapa dahulu SBY dipuja2 kapan lagi punya presiden ganteng, pintar dll.
    Sekarang mana para pemuja tsb?

    Suka

    • ya begitulah dunia politek,
      pemuja yang berlebihan, saat tak sesuai harapan, sakit hati akan terasa, akhirnya menjadi pembenci yang mudah memaki, biasa-biasa ajalah.
      Selamat puasa juga Uded.

      Suka

  10. Waaah…jadi sahur dan buka pertama sendirian aja nih mbaaa 😦

    Betul sekali mba, perbedaan kan membuat hidup kita jadi lebih berwarna jadi gak perlu dipermasalahkan…justru gak seru kalo semuanya sama kan yah 🙂

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.