Suka Pindah Rumah, “Kayak Kucing Beranak Aja”


Suka Pindah Rumah, “Kayak Kucing Beranak Aja”, perumpamaan tersebut pada pernah dengar ga? Kalau saya sering mendengarnya, cuma biasanya dalam bahasa Minang, ‘sarupo kuciang baranak se, tiok sabanta pindah rumah = Seperti kucing beranak aja, sering pindah rumah‘. Kucing kalau mempunyai anak, kan suka memindahkan anak-anaknya ke tempat yang lebih nyaman menurut induknya 😳 .

Perumpamaan “Kayak Kucing Beranak” bagi mereka yang suka pindah-pindah rumah, alias tempat tinggal seperti di atas, baru saya ingat lagi beberapa waktu yang lalu.

Kucing : "Aku menangis karena sedih pindah".
Kucing : “Aku menangis karena sedih pindah”.

Tips Pindah Rumah Tanpa Ribet

Ceritanya, adateman satu tempat kerja dulu yang sudah saling kenal, sering main, saling kunjung dari tahun 1997, menelpon. Bertanya kabar, cerita ini itu, dan tak lupa ‘menggosip’ untuk saling mengingatkan.

Begitu saya menyampaikan kalau saya sekarang tidak tinggal di rumah yang lama, tetapi bergeser ke daerah pinggiran. Saya tak lupa menawarkannya untuk mampir kalau dia kebetulan lewat.

Teman saya itu langsung memberikan apresiasi yang tak terpikirkan sebelumnya, “lu dari mulai kerja, jamannya jadi anak kos, ngontrak, sampai udah punya rumah sendiri, masih aja hobi pindah-pindah. Emang ga cape beberes dan angkat-angkatnya?

Setelah dipikir-pikir, benar juga adanya yang dikatakan sahabat itu. Saya dari dulu, dari jaman mulai kos, dari jaman jadi anak SMA, ternyata memang suka pindah kos.

Masa 3 tahun jadi anak SMA saya lewati di 6 rumah kos berbeda *garuk-garuk kepala yang tak gatal saat mengingatnya.

Tetapi selama kuliah (yang waktunya juga 3 tahun, Poltek), saya bisa melewatinya dengan damai di satu tempat kos. Berarti kenyamanan dan lingkungan tempat kos yang sesuai ‘jiwa’ bisa membuat saya betah juga *halah alasan*.

Saat mulai jadi anak perantauan di pulau yang berbeda, rentang waktu pertengahan 1996-pertengahan 2003, saya lewati di 7 rumah kos dan kontrakan yang berbeda, duh *geleng-geleng kepala membayangkan apa yang saya lakukan. Saya merasa asyik-asyik aja melakukannya.

Malah sepertinya saat pindahan dan persiapan pindahan itu selalu dilewati dengan penuh suka cita, selalu antusias menyambut suasana dan lingkungan baru.

Kok bisa?

Ini tips kalau masih jadi anak kos bagi yang suka pindah rumah kayak kucing beranak. Pindah nyaman dan tak pakai ribet 😉

  • Saat jadi anak SMA dan anak kuliah, pilih almari, meja belajar dan rak buku yang dapat dibongkar pasang. Miliki barang-barang wajib yang harus dimiliki aja, aksesoris tambahan tak perlu. Waktu jadi anak sekolah dan kulihan itu, kalau pindahan kan masih dibantu orangtua atau saudara dekat 😛 . Jadi masih enak untuk angkat-angkatnya.
  • Saat sudah punya penghasilan sendiri alias kerja. Pilih kos yang sudah menyediakan tempat tidur, almari, ruang nonton, dan dapur yang lengkap. Datang sebagai anak kos cukup nenteng pakaian dan keperluan tambahan lain yang diperlukan. Sehingga saat pindah juga ga terlalu ribet.
  • Selagi masih jadi anak kos atau ‘kontraktor’ jangan terlalu terburu nafsu untuk memiliki perabotan rumah tangga macam-macam. Percuma dan sayang duitnya. belum tentu nanti cocok dengan konsep rumah sendiri yang mau ditempati :mrgreen: *bilang aja ga punya duit buat beli-beli.

Setelah mempunyai rumah sendiri dan memutuskan untuk pindah atau harus pindah keluar kota. Saya baru agak merasa capek beberes dan angkat-angkat barang.

Tetapi, sepertinya saya tetap semangat, suka pindah rumah walau dibilang kayak kucing beranak sekalipun.

Kalau memang ada lokasi tempat tinggal dan lingkungannya sesuai dan rumahnya dikasih gratis lagi, saya masih mau melakukannya. Hayuks aja 😛 .

Berarti, suka pindah rumah seperti saya itu, penyebabnya dapat disimpulkan, mungkin belum ketemu dengan rumah yang cocok dan pas 😆 .

Bagaimana denganmu sobat, apakah suka pindah rumah atau tempat kos, sehingga bisa diumpamakan kayak kucing beranak?

24 comments

    • kalau pindahnya ga sering belum kucing beranak kok Om, tenang aja.
      Asyik aja lagi pindah-pindah, btw Cikarang dimananya? *sapatau di undang syukuran rumah barunya.

      Suka

  1. Manga la Bronzy manangih, Uni? Sadiah nian.. 😦

    Aku belom pernah pindah-pindah, Mbak.. Heheh.. Tapi mulai tahun depan In Shaa Allah nomaden terus nih. Bakalan bingung pastinya, pengalaman pertama. Hihihi :p

    Suka

  2. 3 tahun pindah kos sampai 6 kali mbak? keren ya, pasti banyak pengalamannya 🙂

    Di kampungku sana perumpamaannya juga sama buat yang suka pindah pindah, dikatakan kayak kucing beranak 😀

    Suka

    • Kalau dulu sih ga kepikiran mbak, biasa aja, sekarang baru mikir, ternyata saya punya ‘bakat’ pindah-pindah.
      SD aja saya lewati di berbagai SD, tapi pindah resminya 3X, nah lo 😀

      Suka

  3. aku sih blum pernah pindah2 tempat tinggal. ga kebayang kalo sering2 pindah tempat tinggal kaya begitu pasti ribet bgt deh.

    lucu yah perumpamaannya kayak kucing beranak 😀

    Suka

  4. untung saya jarang pindah rumah mba,jadinya ga kayak kucing ya,hehehe…
    lagian kalau terlalu sering pindah rumah jadinya ribet harus angkut barang2,dsb beda dengan kucing kalau pindah2 cuma bawa dirinya sendiri aja…hehehe…

    Suka

  5. Iya paling menyebalkan kalaua hacara pindah gini untung akau cuma merasakan pindah kos. jaman SMA sama pas Kerja, itu juga sekali aja pindah dari rumah ke kos hahahha untung aku selalau dapat yang pas jadi ngak pindah – pindah 🙂

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.