Kewarasan


Batas waras dan tidak, di lapisan masyarakat saat ini sangat sulit di bedakan.

Dulu, ketidakwarasan adalah milik masyarakat bawah yang tak kuat, menahan kerasnya tuntutan kebutuhan hidup. Bermimpi di luar batas kemampuannya. Yang pada akhirnya sulit membedakan, mana khayalan dan mana dunia nyata. Rata-rata mereka berpenampilan kucel, ternyata setelah gugling di gugel, di katakan, “mereka yang kehilangan kewarasannya diawali dengan kehilangan penciumannya“.

Sekarang,  yang kehilangan ‘penciuman‘  terhadap bau-bau kelusuhan masyarakat, lingkungan di sekitarnya, sangat banyak. Dan itu dari kalangan yang seharusnya jadi tuntunan 😦 .

Yang tidak bisa membedakan, hak miliknya, mana hak  milik orang lain, mana amanah, mana tanggung jawab, mana janji yang harus di tepati, mana yang menjadi sebuah rahasia dan mana kebenaran yang harus diungkapkan ke umum.

Apakah  kewarasan sudah menjadi sesuatu yang  langka saat ini 😕

### Sekelabat pikiran ketidak warasan saat lewat di sebuah jalan.

Melihat seorang wanita yang masih muda, di tengah teriknya matahari, duduk di emperan, makan sebungkus nasi yang dihampar aja dilantai yang kotor. sSepertinya baru di dapatkan dari seorang yang baik hati, lahap dan sepertinya wajar.

Yang tak wajar, di kepalanya ada seperti kumpulan kawat, yang di tarok seperti mahkota putri ratu-ratuan. Berpakaian  lusuh tak terawat, di apit tas-tas kresek penuh, yang entah berisi apa.

Batas kewarasan mulai meninggalkan mimpi-mimpinya 😥 . Sementara di TV, para pemimpin sibuk mengklarifikasi sebuah pembenaran.

36 comments

  1. itulah kenyataan yang sekarang kita lihat 🙂
    btw mba orang sumatra yah ?
    tarok = letak
    salam kenal ^^

    yups, orang Sumatera, Indonesia juga sih ^^.
    Jabat tangan.

    Suka

  2. memang sih, ada yang memang benar tak waras, dan ada juga yang waras tapi sebenarnya ikut-ikut an tak waras

    Suka

  3. Sebagai orang waras kita harus mengalah sama orang yang tidak waras. Tidak waras karena sudah tak mampu lagi berpikir sampai yang bukan bukan miliknya pun diembat sehingga bangsa dan negara dirugikan.

    Suka

  4. Sekarang dah banyak banget yang keluyuran gak jelas gitu di jalan-jalan, baik yang sudah tua maupun yang masih muda, baik yang laki2 maupun yang perempuan. Miris … astaghfirullah!

    Suka

  5. ketidak warasan bagiku lebih banyak ditemukan di media elektronik, ttg kelakuan orang2 gedean dan banyak uang itu ,Mak 😦
    salam

    Suka

  6. Saya hanya bisa berdoa …
    Semoga saya senantiasa diberi kewarasan …
    Jasmani … maupun Rohani …

    Itu saja

    Salam saya Bu

    Suka

  7. tarok kalo di sumedang belah, kaya belah kelapanya 🙂 hehee..
    *Komen’a g nymbung nih*

    ragam bahasa daerah dan budaya, itulah negeriku ^^.

    Suka

  8. Ketika ketidakwarasan sudah sedemikian merajalela, yang waras malah sering diperlakukan seperti tidak waras, oleh orang-orang yang sesungguhnya tidak waras 😦

    Suka

  9. sekarang blog mbak salma tambah mantep kata-katanya euuy udah g keciri emak-emaknya xixi..
    ya deskripsi waras dan g waras itu bagaimana kita mendefinisikannya saja mba.. tidak akan pernah bs kita ambil dari sisi, karena banyak sisi yang bs kita temukan dalam berbagai macam pengertian..
    semoga saya masih jadi orang waras..

    Suka

  10. Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Ysalma…

    Akal dikurniakan kepada manusia untuk dapat mempertimbangkan sesuatu yang sulit dalam kondisi yang mendesak. Melalui pertimbangan akal wujudlah istilah rasional atau waras sehingga mampu mengatasi semua tantangan dengan bijak dan bermanfaat.

    Selain itu, ilmu dan iman menjadi sumber kepada menuntun manusia bagi memimpin diri ke jalan yang diredhai Allah..

    Kesulitan hidup yang dihadapi memungkinkan manusia hilang kewarasannya akibat tekanan yang dihadapi sehingga nafsu mengatasi akal. Akhirnya hidup tidak ketentuan dan diri sendiri jadi celaru serta tiada tumpuan hidup.

    Iya, sungguh kasihan melihat insan-insan yang “hilang diri” dalam dunia yang sepatutnya dinikmati dengan bahagia. Semoga kita bisa mengambil iktibar dari cerita mbak Ysalma di atas.

    Senang dapat bergabung kembali dengan mbak di maya.
    Salam mesra dari Sarikei, Sarawak.

    Suka

  11. kadang-kadang dunia rasanya serba terbalik, yang waras masuk rumah sakit ketidakwarasan. sepertinya kita perlu update database parameter kewarasan 🙂

    Suka

  12. kamin terasing di dunia nyata orang2 yang waras……makanya lebih mencari komunitas seciri di dunia maya agar tetap menjadi warasssssss….hehehehehe

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.