Batas waras dan tidak, di lapisan masyarakat saat ini sangat sulit di bedakan.
Dulu, ketidakwarasan adalah milik masyarakat bawah yang tak kuat, menahan kerasnya tuntutan kebutuhan hidup. Bermimpi di luar batas kemampuannya. Yang pada akhirnya sulit membedakan, mana khayalan dan mana dunia nyata. Rata-rata mereka berpenampilan kucel, ternyata setelah gugling di gugel, di katakan, “mereka yang kehilangan kewarasannya diawali dengan kehilangan penciumannya“.
Sekarang, yang kehilangan ‘penciuman‘ terhadap bau-bau kelusuhan masyarakat, lingkungan di sekitarnya, sangat banyak. Dan itu dari kalangan yang seharusnya jadi tuntunan 😦 .
Yang tidak bisa membedakan, hak miliknya, mana hak milik orang lain, mana amanah, mana tanggung jawab, mana janji yang harus di tepati, mana yang menjadi sebuah rahasia dan mana kebenaran yang harus diungkapkan ke umum.
Apakah kewarasan sudah menjadi sesuatu yang langka saat ini 😕
### Sekelabat pikiran ketidak warasan saat lewat di sebuah jalan.
Melihat seorang wanita yang masih muda, di tengah teriknya matahari, duduk di emperan, makan sebungkus nasi yang dihampar aja dilantai yang kotor. sSepertinya baru di dapatkan dari seorang yang baik hati, lahap dan sepertinya wajar.
Yang tak wajar, di kepalanya ada seperti kumpulan kawat, yang di tarok seperti mahkota putri ratu-ratuan. Berpakaian lusuh tak terawat, di apit tas-tas kresek penuh, yang entah berisi apa.
Batas kewarasan mulai meninggalkan mimpi-mimpinya 😥 . Sementara di TV, para pemimpin sibuk mengklarifikasi sebuah pembenaran.
Yang waras makin terpojok di sudut sendirian.
SukaSuka
itulah kenyataan yang sekarang kita lihat 🙂
btw mba orang sumatra yah ?
tarok = letak
salam kenal ^^
SukaSuka
semoga kita waras terus mbak 🙂
SukaSuka
kata Mbok saya, “Seng waras ngalah, malah dipenjara” jadi sekarang kita dikelilingi orang2 tak waras??? 🙂
SukaSuka
memang sih, ada yang memang benar tak waras, dan ada juga yang waras tapi sebenarnya ikut-ikut an tak waras
SukaSuka
hidup dikelilingi orang2 yang tak waras karena keserakahan..
SukaSuka
kata om tukul di acara hitamputih tadi, orang benar/waras sedikit temennya, orang salah banyak temennya
SukaSuka
betul,,,,, sekali
🙂
SukaSuka
makin hari makin banyak yg tidak waras… tidak waras dalam kewarasan 😀
SukaSuka
dan pilhan ada di tangan masing, mau jadi orang waras apa engga hehehe
*ga waras bangun pagi lgs b/w* 😛
SukaSuka
Menurut primbon illegal : “Tanda jaman jaman edan, Raja-rajanyanya edan (tidak waras)”
SukaSuka
Sebagai orang waras kita harus mengalah sama orang yang tidak waras. Tidak waras karena sudah tak mampu lagi berpikir sampai yang bukan bukan miliknya pun diembat sehingga bangsa dan negara dirugikan.
SukaSuka
saya waras loh… *suwer deh mba 😀
SukaSuka
setujuuuu ….
teruskan tulisan2 menyadarkan spt ini,
jgn lupa sebar luaskan juga semua ttg ini
best regards
HAN
SukaSuka
sedih aku un,, pemandangan begitu sangat biasa di Jakarta,, dan kalangan atas seperti menutup mata ..
SukaSuka
potret kehidupan disekitar kita ya un ..
SukaSuka
Sekarang dah banyak banget yang keluyuran gak jelas gitu di jalan-jalan, baik yang sudah tua maupun yang masih muda, baik yang laki2 maupun yang perempuan. Miris … astaghfirullah!
SukaSuka
ketidak warasan bagiku lebih banyak ditemukan di media elektronik, ttg kelakuan orang2 gedean dan banyak uang itu ,Mak 😦
salam
SukaSuka
kasihan mereka yang kehilangan kewarasannya akibat tekanan hidup yang tak tertahankan
SukaSuka
apakah kita masih tergolong waras?
SukaSuka
Duh…miris ya mba Y, semoga kita yg masih waras ini (Aamiin) bisa menjaga kewarasan kita ya Mak..
SukaSuka
Ayo yang waras ngacung!!!!
SukaSuka
Saya hanya bisa berdoa …
Semoga saya senantiasa diberi kewarasan …
Jasmani … maupun Rohani …
Itu saja
Salam saya Bu
SukaSuka
Semoga kita semua digolongkan menjadi makhluk yang waras..
SukaSuka
tarok kalo di sumedang belah, kaya belah kelapanya 🙂 hehee..
*Komen’a g nymbung nih*
SukaSuka
jaman sekarang orang waras akan semakin tersisih
SukaSuka
waras lawan yg tak waras – yg waras harus ngalah … gak tepat juga sihh … hiksss
SukaSuka
kewarasan kita dianggap tidak waras oleh orang2 yang tidak waras 🙂
SukaSuka
Ketika ketidakwarasan sudah sedemikian merajalela, yang waras malah sering diperlakukan seperti tidak waras, oleh orang-orang yang sesungguhnya tidak waras 😦
SukaSuka
sekarang blog mbak salma tambah mantep kata-katanya euuy udah g keciri emak-emaknya xixi..
ya deskripsi waras dan g waras itu bagaimana kita mendefinisikannya saja mba.. tidak akan pernah bs kita ambil dari sisi, karena banyak sisi yang bs kita temukan dalam berbagai macam pengertian..
semoga saya masih jadi orang waras..
SukaSuka
sering dengar slogan “Yang waras yang ngalah” gitu gak???
aku kok jadi kepikiran ungkapan itu
SukaSuka
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Ysalma…
Akal dikurniakan kepada manusia untuk dapat mempertimbangkan sesuatu yang sulit dalam kondisi yang mendesak. Melalui pertimbangan akal wujudlah istilah rasional atau waras sehingga mampu mengatasi semua tantangan dengan bijak dan bermanfaat.
Selain itu, ilmu dan iman menjadi sumber kepada menuntun manusia bagi memimpin diri ke jalan yang diredhai Allah..
Kesulitan hidup yang dihadapi memungkinkan manusia hilang kewarasannya akibat tekanan yang dihadapi sehingga nafsu mengatasi akal. Akhirnya hidup tidak ketentuan dan diri sendiri jadi celaru serta tiada tumpuan hidup.
Iya, sungguh kasihan melihat insan-insan yang “hilang diri” dalam dunia yang sepatutnya dinikmati dengan bahagia. Semoga kita bisa mengambil iktibar dari cerita mbak Ysalma di atas.
Senang dapat bergabung kembali dengan mbak di maya.
Salam mesra dari Sarikei, Sarawak.
SukaSuka
kadang-kadang dunia rasanya serba terbalik, yang waras masuk rumah sakit ketidakwarasan. sepertinya kita perlu update database parameter kewarasan 🙂
SukaSuka
[…] perut rakyat Indonesia kenyang, bisa tidur nyenyak, usaha berjalan baik, pengangguran sedikit. Kewarasan mereka tidak akan ada yang memilih menjadi “teroris” . Dari yang sudah-sudah, […]
SukaSuka
kamin terasing di dunia nyata orang2 yang waras……makanya lebih mencari komunitas seciri di dunia maya agar tetap menjadi warasssssss….hehehehehe
SukaSuka
[…] bagi anak-anak sekarang, kata-kata baru yang paling cepat nyantol itu, yang beraroma kewarasan, kurang waras atau ketidakwarasan, seperti kata Bahlul (bodoh) dan Majnun (gila) […]
SukaSuka