Idola


Idola, kapankah tersadar,,

dari kekeliruan yang tak berujung,,

dari Pesonamu yang menguasai  neuron-neuron belia para pemujamu mau sepertimu,,

tanpa bisa membedakan,,

realita dan mimpi..

Idola, Ahhh,, kau memang  memabukkan,,

Manusia-manusia yang masih meragukan kemanusiannya sendiri,.

Salah satunya aku…

Dengan untaian kata-kata yang membuat euforia semu.,,

Histeria pemujaan selalu mengitarimu,,

Bagai Sang Dewa pembawa air kehidupan,

penghilang dahaga, pencaharian yang tak berguru,,,

Pernahkah terlintas barang sesaaat,,

dikepalamu yang selalu penuh,,

dengan seribu syair cinta dan perdamaian,,

Katamu adalah Titah,,

Sikapmu adalah Tauladan,,

bagi jiwa-jiwa yang masih kosong..

Tampilkanlah yang terbaik dari Dogma dan Budaya,,  dimana kau menjadi Bintangnya.

Karena kau “idola” yang bisa,,

Memiliki jiwa- jiwa pemujamu..

23 comments

  1. Rangkaian kata yang indah, menambah semanngat akan keberadaan diri yang bisa menjadi idola bagi siapapun,
    SALAM hangat kembali dari Kendari… 8)

    Suka

  2. Assalaamu’alaikum mbak Ysalma…

    Menjadi idola bukan hal yang mudah bagi semua orang. Mencari yang terbaik ada sahaja kelemahan yang menatang. Semoga yang digelar idola bisa mencontohi akhlak lelaki agung, Muhammad bin Abdullah dalam mengurusi sikapd an kehidupannya sehingga dikagumi kawan dan lawan.

    Selamat berhibur di penghujung pekan mbak. Salam mesra dari saya di Sarikei, Sarawak. 😀

    Suka

  3. […] dengan teman-teman semua, apakah mempunyai pujangga idola juga, atau malah memang sudah menjadi Sang Pujangga kehidupan . Like this:SukaBe the first to like […]

    Suka

Terima Kasih Untuk Jejakmu, Temans :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.