Beberapa waktu lalu, saya sempat mengikuti seminar dengan tema “Meningkatkan Tumbuh Kembang Anak Sehat,” bersama dr.Diana M Leiwakabessy yang diadakan oleh sekolah junior.
Menurut narasumber, selama ini para orang tua mempunyai pengertian sendiri-sendiri tentang tumbuh kembang anak. Untuk itu, persepsi tumbuh kembang anak pada setiap orang tua itu harus disamakan, sehingga bisa terukur dengan baik. Secara, pertumbuhan dan perkembangan itu menyangkut semua aspek kemajuan yang dicapai oleh seorang manusia dari masa pertumbuhan sampai dewasa.
Pertumbuhan : bertambah besar dalam aspek fisik, ini terjadi akibat bertambahnya jumlah sel-sel tubuh dan jumlah zat interseluler. Pertumbuhan itu sendiri dapat diukur dalam satuan cm atau inch untuk menyatakan panjang dan kg atau pound untuk menyatakan berat. Pertumbuhan anak yang sehat tentunya yang sesuai dengan usianya. Cara mudah untuk bisa perkembangan fisik anak bisa dengan menggunakan rumus 2n + 8 = berat badan. Dimana n = usia si anak dalam tahun.
Perkembangan : bertambahnya ketrampilan dan fungsi seorang anak dalam hal yang kompleks sesuai dengan tingkatan umurnya.
Untuk memantau Tumbuh Kembang Anak, dapat dilakukan 2 macam pemeriksaan :
- Pemeriksaan Kesehatan Medis/Medical health examination; pemeriksaan yang ditujukan untuk menilai kondisi anak dari ada tidaknya penyakit yang diderita.
- Pemeriksaan Kesehatan Perkembangan/Development health examination; pemeriksaan yang ditujukan untuk menilai pertumbuhan fisik dan kedewasaan anak dalam hal mental dan emosi.
Hal yang paling menentukan bagi tumbuh kembang seorang anak tentunya tak lepas dari asupan gizi yang diberikan setiap tahapan usianya.
Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Anak :
Saat ini, anak-anak lebih banyak diam dan kurang gerak serta sudah terkontaminasi oleh makanan cepat saji yang banyak beredar, sangat dipengaruhi oleh gaya dan pola hidup orang tua.
Untuk itu, orang tua tidak boleh egois. Penuhi kebutuhan gizi anak dengan menu seimbang yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral yang sesuai kebutuhan mereka.Tidak harus dari bahan-bahan yang mahal, yang penting kebutuhan gizi hariannya tercukupi.
Jika mereka susah makan, bersiasatlah dengan menyediakan kudapan sehat di rumah yang mengandung gizi seimbang, serta makanan tambahan yang dapat menutupi kekurangan asupan gizi tertentu. Orang tua harus belajar memasak makanan sehat untuk putra putrinya tercinta. Tidak boleh malas. Harus kreatif agar anak tak bosan.
Seorang ibu juga seorang ‘chef’ bagi keluarga, makanya sedikit banyak harus paham sedikit tentang bahan pangan dan nutrisi yang dikandungnya.
Nutrisi Penting Yang perlu diketahui :
- Protein : Kebutuhan protein anak lebih besar dari orang dewasa. Merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, pertumbuhan dan pembentukan serum, hemoglobin, enzim dan antibodi serta untuk regenerasi sel-sel yang rusak dan sebagai sumber energi.
- Multivitamin dan Mineral : dibutuhkan oleh anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi oleh makanan sehari-hari (khusus untuk anak sulit makan).
- Vitamin A : untuk menunjang pertumbuhan anak, menjaga kesehatan mata, meningkatkan daya tahan terhadap infeksi.
- Vitamin B : berperan dalam metabolisme tubuh dan menjaga fungsi organ tubuh terutama sistem saraf. Bisa membantu meningkatkan selera makan.
- Vitamin C : membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap infeksi, mempercepat pertumbuhan.
- Vitamin D : sangat penting dalam membantu penyerapan kalsium dan fosfor serta untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
- Vitamin E : sebagai antioksidan yang menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan, dalam proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot.
- Mineral : mineral yang penting Kalsium Magnesium untuk pertumbuhan gigi, proses pembekuan darah, perkembangan sel-sel saraf dan otak. Zat Besi termasuk mineral yang penting juga yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak :
- Faktor Heredokonstitusionil: Hereditas merupakan perbedaan antar gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Trasmisi sifat-sifat hereditas dipengaruhi oleh DNA. Yang perlu diingat, beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Saat sekarang ahli psikologi anak berpendapat, hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan lingkungan, sedangkan sifat emosional seperti rasa takut, kemauan dan tempramen lebih banyak dipengaruhi lingkungan. Faktor Heredokonstitusionil ini seperti Jenis Kelamin, Ras atau bangsa, Keluarga dan Umur.
2. Faktor Lingkungan terdiri dari Faktor Prenatal dan Faktor Pascanatal.
- Faktor Prenatal dipengaruhi oleh Gizi (defisiensi vitamin, jodium dll), Mekanis (posisi fetus yang abnormal dapat menyebabkan kelainan kaki bengkok), Toksin Kimia (obat kontasepsi,dll), Endoktrin (diabetes melitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua), Radiasi, Infeksi, Imunitas, Anoksia embrio.
- Faktor Pascanatal dipengaruhi oleh Gizi (masukan makanan secara kualitatif dan kuantitatif), Penyakit, Keadaan sosial-ekonomi, Musim (pertambahan tinggi terbesar pada musim semi, paling rendah musim gugur. Penambahan berat badan terbesar pada musim gugur, terkecil pada musim semi), Lain-lain (pengawasan medis, sanitasi, pendidikan, faktor psikologis).
Ternyata, benar-benar banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak. Sebagai orang tua, tidak sepatutnya kita hanya sibuk membandingkan pertumbuhan anak satu dengan anak lainnya, apalagi membandingkan dengan anak orang lain.
Jika seorang anak sudah terlahir sempurna dan sehat, maka tumbuh kembang selanjutnya juga dipengaruhi oleh apa yang diberikan dan dipersiapkan orang tua. Tanggung jawab sebagai orang tua tak main-main ya.
Bagaimana dengan tumbuh kembang buah hati anda, atau anda sendiri, diwaktu kecil dulu, yang efeknya masih terlihat sampai sekarang?
Semoga sehatlah selalu anak-anak Indonesia ya 🙂
kebetulan blm punya anak..tp kalo dah punya ntr dipraktekkanlah..dan mencoba untuk mengambil inti sari tulisannya..
salam
SukaSuka
wah saya beberapa bulan lagi mau punya anak..makasih infonya…salam hangat.
SukaSuka
nice inpoh nih. buat bekel kalo nati punya anak. hehe
SukaSuka
saya belum punya..
Tapi info bermanfaat jika kelak nanti saya jadi ayah..
Salam..
SukaSuka
Tulisannya benar2 memberikan informasi yang sangat bermanfaat. Tentu ini menjadi modal bagi keluarga kecil yang mungkin baru memulai kehidupan berumahtangga dan memilki si kecil.
SukaSuka
tambahan pengetahuan yg bagus 🙂
SukaSuka
masih lama saia punya buah hati 😛
SukaSuka
anak2 sekarang tentu pertumbuhannya harus lebih bagus karena semuanya tersedia ya nduk.
Pakde tahun 1950 sudah lahir dan kala itu mungkin cari susu saja susah, jadi ASI saja. Vitamin macam2 tentu juga belum banyak seperti sekarang ini.
namun Alhamdulillah saya bisa punya tinggi badan 170 cm ya.
Thanks artikelnya yang bermanfaat.
salam hangat dari Surabaya
SukaSuka
infonya cucok buat sayaang dah punya anak, masih balita lagi…
mungkin akan lebih lengkap lagi jika ditambahkan contoh2 makanan pd poin “nutrisi penting”. 🙂
SukaSuka
[…] masa-masa kampanye, tetapi hasil kerjanya masih saja mensejahterakan diri mereka sendiri, bukan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemakmuran bumi dan negeri tercinta. Kadang kita sudah merasa berjalan […]
SukaSuka