Hatiku yang tak lagi merah,,
ku tahu kau tidak lagi segumpal darah
berwarna merah segar,
disana.. masih ada,
bekas goresan,
bekas luka,
Yang sudah menaut, menutup,,
tapi masih meninggalkan bintik-bintik coklat kehitaman
di gumpalan warna,,, merahmu yang segar.
Hatiku yang tak lagi merah,
Kesabaran Kekasih,
Senyum tulus Sahabat,
Tatapan bening bola mata yang masih polos
dan,,
tentu saja,, Sang Waktu
akan mengambalikan warna segar merahmu..
Semoga merah selalu ya..jangan lesu.semangat terus.salam
SukaSuka
salam juga thomas, harus itu kalo gak, “multivitamin”nya harus ditambah..
SukaSuka
diobati dunk biar cepet sembuh, pake manajemen ikhlas 😀
SukaSuka
@nur: iya nih, manajemen ikhlasnya top dah 😀
SukaSuka
puisi yg indah
semoga 🙂
SukaSuka
@choey: kalo ga mulai coret2, ga bakalan tau bisa enggaknya ya 🙂
SukaSuka
oh terharu di tunggu kunjungan baliknya ya?
SukaSuka
ada tisukan 🙂
SukaSuka
[…] sangat menipu, tampilan luar yang kita tampakkan sebagai seorang yang sangat santun tetapi “hati“ yang merupakan jiwa dari manusia penuh dengan kebencian dan kedengkian, “hati” […]
SukaSuka
[…] bilik hatiku masih menyimpan dia-dia yang semakin […]
SukaSuka
[…] kita meratapi kekosongan dan kepapaannya, tapi hanya ketika jiwa kita lepas tak tentu rimba, dan hati sedang mabuk oleh tekanan […]
SukaSuka
[…] melihat mobil barunya ada goresan, dan tanpa pikir panjang saking stressnya dia menghukum sang buah hati sampai sakit, saking traumanya si anak dengan hukuman […]
SukaSuka
[…] dan menangkap maksudnya sesuai dengan kapasitas mereka . Beberapa wise word yang sangat menarik : Hati nurani adalah kehadiran Tuhan dalam diri […]
SukaSuka
[…] wahai pujangga cinta biar membelai indah telaga di kalbuku jujurlah pada hatimu […]
SukaSuka